Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
Kepala Kepolisian Kota Bekasi, Komisaris Besar Priyo Widianto, menduga, pelaku penembak Tito Refra Kei telah melakukan peninjauan lokasi sebelumnya untuk mengetahui kapan waktu eksekusi yang tepat. Pasalnya, pelaku sudah tahu persis sasaran korban.
"Kami menduganya seperti itu, pelaku sudah menggambar lokasi dan mengetahui siapa saja yang biasanya berada di warung kopi itu. Kalau unsur dendam belum kami temukan, karena pelaku belum teridentifikasi," kata Priyo, Sabtu 1 Juni 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Kami menduganya seperti itu, pelaku sudah menggambar lokasi dan mengetahui siapa saja yang biasanya berada di warung kopi itu. Kalau unsur dendam belum kami temukan, karena pelaku belum teridentifikasi," kata Priyo, Sabtu 1 Juni 2013.
Yang mengherankan, kata Priyo, pelaku juga menyasar pemilik warung kopi. Penyidik masih mendalami, apakah Ratim, pemilik warung, sempat melakukan perlawanan hingga akhirnya ditembak pelaku, atau memang sudah menjadi incaran pelaku juga.
Namun, dalam kejadian itu, Priyo memastikan tidak ada aksi umbar tembakan sebelum Tito Kei ditembak. Yang jelas, pelaku laki-laki berhelm itu menembak langsung ke arah Tito dan Ratim hingga keduanya tumbang.
Priyo menambahkan, dari keterangan saksi di lokasi kejadian, belum ada yang melihat pelaku menggunakan sepeda motor dalam melakukan aksinya.
"Yang dilihat hanya jalan, dari belakang situ, kemudian nembak dari jarak 2-3 meter, setelah itu pelaku kabur ke arah Kawasan Harapan Indah Bekasi," jelas Priyo.
Penembak Tito Kei memuntahkan dua tembakan di lokasi kejadian, Jalan Titian Indah, Medan Satria, Bekasi, sekitar pukul 20:00 WIB, Jumat malam, 31 Mei 2013.
"Saksi mendengar dua kali bunyi letusan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto.
Tembakan itu mengenai kepala Tito Kei. Tito tewas dengan luka di kepala bagian belakang tembus ke bagian depan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Yang mengherankan, kata Priyo, pelaku juga menyasar pemilik warung kopi. Penyidik masih mendalami, apakah Ratim, pemilik warung, sempat melakukan perlawanan hingga akhirnya ditembak pelaku, atau memang sudah menjadi incaran pelaku juga.
