Penembak Tito Kei Seorang Penembak Jitu?

Tempat kejadian perkara penembakan Tito Refra Kei
Sumber :
VIVAnews -
Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya
Tito Refra Kei tewas ditembak seorang tidak dikenal saat berada di sebuah warung kopi, yang berada dekat rumahnya. Malam itu, adik dari Jhon Kei itu sedang bermain kartu bersama tiga orang temannya.

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Tiba-tiba seorang pria menggunakan helm mendekat dan langsung menembak Tito di bagian mata sebelah kanan hingga tembus ke belakang telinga.
Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan


Pelaku diketahui menembak dari jarak dekat, sekitar 2-3 meter. Bukan hanya Tito yang menjadi korban, Ratim (70), penjaga warung, juga tewas di tempat setelah satu peluru lain menembus dadanya.


Polisi belum bisa memastikan motif penembakan tersebut. Mereka juga belum mengetahui apakah yang melakukan penembakan adalah orang ahli atau bukan.


"Kami belum tahu. Apakah penembak jitu apa bukan, apakah mau tembak mata, apakah mau tembak kepala, dan lain sebagainya," ujar Kapolres Kota Bekasi, Komisaris Besar Priyo Widianto di lokasi, Sabtu 1 Juni 2013.


Menurut keterangan saksi di sekitar TKP, saat kejadian, Tito duduk menghadap jalan di warung seluas 3x4 meter itu. Kemudian di depan Tito, duduk seorang penjaga warung. Kemudian, pelaku muncul dari sebuah jalan di samping warung. Sambil berjalan kaki, pria itu langsung mengarahkan senjata api jenis FN ke kedua orang tersebut.


Pagi ini, polisi akan melakukan olah tempat kejadian perkara lagi untuk mengecek keberadaan proyektil Ratim yang belum ditemukan. "Petugas sudah ambil contoh darah, apakah cocok dengan darah di TKP atau tidak, itu untuk memastikan proyektil dari tubuh siapa yang terjatuh di lokasi," kata Priyo.


Priyo menjelaskan, berdasarkan keterangan yang dihimpun sementara, pelaku langsung menyasar Tito Kei, dia diduga telah menggambar lokasi sebelum melakukan aksinya.


"Tembakan pertama untuk Tito, baru ke Ratim. Tidak ada aksi saling tembak dan umbar tembakan. Kemungkinan masih kami alami, termasuk motif dendam," jelas Priyo. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya