- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Sudah 10 hari air menggenangi kawasan Pademangan dan Ancol, Jakarta Utara, Senin 17 Juni 2013. Hujan membuat kawasan ini terendam antara 10-30 cm. Penyebabnya tiga unit pompa di pusat pengendali banjir Ancol tidak berfungsi. Jadinya, tak bisa memompa air ke laut.
"Kumparannya jebol. Sudah setahun," kata Gubernur DKI Joko Widodo saat memantau lokasi banjir.
Ketiga pompa ini sebenarnya milik Kementerian Pekerjaan Umum. Kondisinya sudah rusak sejak satu tahun lalu karena terendam banjir besar. Kerusakan semakin parah dengan banyaknya sampah plastik yang masuk ke saluran pompa.
Sebelum rusak, pompa ini menjadi andalan pengendali wilayah Jakarta Utara. Pompa ini masing-masing dapat menyedot 5.000 liter per detik.
Bila kondisinya normal daya sedot pusat pengendali banjir ini 15.000 liter per detik. "Kalau banjir seperti sekarang bisa disedot 10 menit," katanya.
Untuk pengendalian sementara, Pemda hari ini meminjamkan enam unit pompa portabel. Kapasitas pompa ini masing masing 2.000 liter per detik. "Pompa ini dioperasikan bergantian," katanya.
Pompa ini disiapkan untuk mengendalikan luapan air akibat hujan dan banjir rob akibat pasangnya air laut yang masuk ke pemukiman Ancol dan Pademangan. (eh)
4 Sosok Jenderal Bintang 4 Kelahiran Tanah Sunda, Pernah Jadi KSAD dan Panglima TNI
Keempat prajurit TNI yang berasal dari wilayah Sunda telah meniti karir cemerlang dalam dunia militer. Prestasi mereka sangat moncer dengan pangkat jenderal bintang empat
