Jakarta Diserbu Pendatang, Jokowi Masih Nunggu Laporan

Jokowi di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • VIVAnews/Rohimat Nurbaya.

VIVAnews - Libur lebaran 2013 usai. Para pemudik kembali dari kampung halamannya menuju Ibu Kota. Biasanya para pemudik membawa serta sanak saudaranya dari daerah untuk mengadu nasib di Jakarta.

Kasus Film Porno Siskaeee Belum Juga Disidang, Ini Kata Polisi

Menurut Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, dibutuhkan langkah tepat untuk mengantisipasi membludaknya penduduk akibat serbuan para pendatang baru itu.

"Ya dilihat, apakah lebih baik apa tidak baik, jurusnya yang betul-betul jitu," ujarnya ketika menghadiri halal bihalal dengan para pejabat Pemprov DKI Jakarta, di Pendopo Balai Kota, Senin 12 Agustus 2013.

Jokowi mengaku masih menunggu laporan sebelum mengambil tindakan. "Nanti dilihat setelah dapat laporan, nanti dievaluasi,"katanya.

Sebelumnya, Jokowi sempat mengatakan bahwa Operasi Yustisi Kependudukan di Ibu Kota tidak efektif. Sebab, kata dia, meskipun razia kependudukan itu sudah puluhan tahun dilakukan setiap usai libur lebaran, tapi tetap saja banyak pendatang menyerbu.

"Kami hitung (yustisi) memang tidak efektif. Nyatanya penduduk terus bertambah. Ini baru dalam proses. Jurus imbauannya seperti apa nanti akan kami pikirkan. Kalau ada alternatif lain akan kami coba, " kata Jokowi.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, menyatakan jurus baru pengendali penduduk ini bernama Bina Kependudukan. Program ini diklaim lebih humanis. "Kami tidak pakai Satpol PP dan perangkat hukum seperti sidang yang melanggar," kata Ahok, sapaan Basuki.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pendatang yang tertangkap akan dijerat hukum. Mereka akan dikenakan pasal tindak pidana ringan dengan ancaman bervariasi dari kurungan maksimal tiga bulan hingga denda.

"Kami lebih baik perbaiki kawasan kumuh. Kalau tidak ada kawasan kumuh orang-orang yang datang tinggal di rumah saudara atau temannya akan lebih mudah didata," ujar dia.

Apple.

Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung

Penjualan iPhone telah hancur turun 10%, Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) kehilangan posisi nomor satu dalam pengiriman ponsel pintar global pada kuartal pertama.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024