Alasan Jokowi Ubah Terminal Jakarta Jadi Bernuansa Kolonial

Aksi Jakarta Bersih Jokowi dan Slank
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merevitalisasi 15 terminal yang ada. Sebenarnya, terminal di Jakarta berjumlah 18 terminal tapi yang revitalisasinya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ada 15. Dua lainnya dikerjakan swasta, sedangkan satu terminal pembangunannya dimasukkan ke dalam pembangunan Mass Rapid Transit.
Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang dengan Harga Limit Rp809 Juta, Intip Spesifikasinya

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Senin 9 September 2013, menyebutkan bahwa pembangunan 18 teminal yang ada di Jakarta itu arsitekturnya akan menggunakan gaya kolonial Belanda. Salah satu alasan, supaya lebih abadi dan tidak terpengaruh oleh gaya-gaya bangunan yang baru
Pesan Vicky Prasetyo Jika Meninggal Dunia, Minta Hal Ini ke Keluarga

Jokowi mencontohkan, bangunan yang ada di Balai Kota dan di Kota Tua. Menurutnya, bangunan-bangunan di sana semuanya terkesan abadi dan tidak tergerus oleh gaya bangunan masa kini, meskipun banyak gedung pencakar langit bergaya modern.
Intip Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23

"Coba lihat gedung ini (Balai Kota), bangunan gaya apa? Di Jakarta itu tipe kolonialnya ada. Tipe Belandanya ada, yang gedung-gedung pencakar langit saja yang modern. Jadi, yang kolonialnya tidak hanya di kota tua saja. Kalau bangunan seperti itu (bangunan kolonial) lebih lama dan abadi," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Disampaikan Jokowi, selain bangunan berarsitektur kolonial Belanda itu dinilai akan lebih abadi, keuntungan lainnya akan bisa menciptakan ciri khas tersendiri. Supaya teminal-terminal di Jakarta gampang dikenal, karena selain menjadi kota perdagangan dan jasa, Jakarta juga akan diarahkan menjadi kota pariwisata.

Jokowi mencontohkan, salah satu restoran siap jadi dari Amerika yang menjual daging ayam. Salah satu nilai jualnya adalah dari segi bangunannya, dan bila orang melihat bangunan seperti itu pasti sudah tahu semuanya.

"Ini kan, ingin membangun brand. Seperti Kentucy, dari kutub utara sampai selatan sama, catnya sama semua. Membangun brand seperti itu," katanya. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya