VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama Menteri Agama, Suryadharma Ali, memberangkatkan kloter pertama jamaah haji embarkasi Jakarta di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa 10 September 2013. Jamaah yang diberangkatkan hari ini sebanyak 455 orang.
Jokowi mengaku setuju dengan pemindahan pemberangkatan haji dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Halim Perdana Kusuma meski belum diperkuat dengan memorandum of understanding (MoU).
Jokowi menilai jamaah berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma akan lebih efektif. Sebab jaraknya lebih dekat dari Asrama Haji Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat
"Ya kalau berangkat di sini bagus. Jadinya lebih dekat dari Asrama Haji. Paling 10-15 menit sampai di sini dan di sini tidak sesibuk dan seramai di Soekarno Hatta," kata Jokowi di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Jokowi menuturkan, pemindahan itu akan dilakukan secara permanen, bukan tahun ini saja. Dia khawatir jika semua jamaah haji diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta maka akan semakin semrawut. Dia berharap dengan kebijakan baru ini antrean di Bandara Soekarno Hatta berkurang.
"Ya ini pindah selamanya, pindah permanen. Ini kan untuk mengurangi keramaian yang ada di Soekarno Hatta. Kalau di Soekarno Hatta, mau naik saja antre, di sini bisa langsung naik," ucap Jokowi.
Menurutnya ada tiga pihak yang berwenang dalam pemindahan itu, yakni Angkasa Pura, Kementerian Agama dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Secara lisan, semua pihak sudah setuju dengan pemindahan keberangkatan calon jamaah haji dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Halim Perdana Kusuma.
"Tadi dari Angkasa Pura sudah setuju, Halim sudah setuju, Pak Menteri Agama sudah setuju. Saya juga. Oke jadi langsung jalan," ujarnya.
Menteri Agama Suryadharma Ali menyebut embarkasi Jakarta itu merupakan calon jamaah haji yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung dan Banten. "Itu diberangkaatkan dari sini (Halim Perdana Kusuma) semuanya." (eh)
Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia
Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang
