- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera memutuskan jadi atau tidaknya rencana pemindahan Ibukota Jakarta.
Menurut Jokowi, jika Ibukota dipindahkan, maka rencana strategi pembangunan Jakarta juga harus diubah. Sebab, kata dia, pembangunan harus menyesuaikan dengan peraturan itu.
"Mestinya disegerakan keputusannya. Kalau tidak, ya tidak berarti saya dalam membangun, perencanaannya menyesuaikan keputusan itu," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 12 September 2013.
Jika rencana pemindahan Ibukota tidak segera diputuskan, semua rencana pembangunan Jakarta akan terhambat. Keputusan presiden akan menentukan langkah selanjutnya yang akan ditempuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kalau memang itu diputuskan yah segera diputuskan, sehingga perencanaan akan menyesuaikan. Maksudnya kalau iya segera putuskan. Kalau tidak ya tidak. Kalau iya saya sebagai Gubernur harus ngapain dan kalau tidak, saya harus ngapain," katanya.
Sebelumnya SBY menegaskan bahwa dia sudah memikirkan soal pemindahan Ibu Kota sejak tiga-empat tahun silam. Rencana itu kembali muncul setelah SBY mengunjungi Ibu Kota baru Kazakhtan yaitu kota Astana beberapa waktu lalu. SBY membentuk tim kecil untuk merencanakan pemindahan itu.
Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara
Iran telah memutuskan untuk menegaskan komitmennya dalam membalas tindakan provokatif Israel. Mereka dapat meminta dukungan dari sekutu bersenjata di Timur Tengah ini
