Artefak yang Hilang di Museum Nasional Bernilai Miliaran Rupiah

Renovasi Museum Nasional
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
Anggota DPR Salut Kejagung Berani Usut Dugaan Korupsi di Sektor Tambang
- Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan, mengatakan penyidik tengah melakukan pemeriksaan terkait hilangnya empat buah artefak di Museum Nasional.

Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23

"Enam orang yang diperiksa yakni petugas keamanan dan kebersihan museum yang bertugas pada hari kejadian dan saat dilaporkan," ujar Tatan, Jumat 13 September 2013.
Terpopuler: Hal yang Dilakukan Suami Jika Istri Hyperseks sampai Bahaya Pijat Perbesar Penis


Tatan menambahkan, kerugian benda temuan abad ke-10 dan ke-11 Masehi yang ditinggalkan oleh Kerajaan Mataram Kuno itu ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.


Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), lanjut Tatan, polisi tidak menemukan barang bukti apa pun. Meski demikian, polisi menemukan sidik jari di lemari kaca tempat penyimpanan empat artefak yang hilang itu.


Dari temuan berupa bekas pencongkelan lemari tersebut, diduga pelaku menggunakan obeng untuk mencuri artefak.


"Keterlibatan orang dalam belum bisa kita simpulkan. Sementara pencurian diduga menggunakan obeng. Dalam olah TKP memang ada
display
yang rusak," katanya.


Seperti diketahui, Artefak tersebut disimpan di sebuah lemari kaca ruang Khasanah, yang berada di lantai dua gedung lama Museum Nasional, atau biasa disebut Museum Gajah.


Keempat artefak berupa lempengan emas ini terdiri dari Lempeng Naga Mendekam berinskripsi dengan panjang 5,6 centimeter dan lebar 5 centimeter, ditemukan pada abad 10 Masehi Kerajaan Mataram Kuno.


Yang kedua adalah Lempeng Bulan Sabit Beraksara dengan berukuran panjang 8 centimeter dan lebar 5,5 centimeter ditemukan pada abad 10 Masehi Kerajaan Mataram Kuno.


Ketiga adalah Wadah Bentuk Cepuk dengan cepuk berututup diameter 6,5 centimeter dan tinggi 6,5 centimeter pada abad 10 Masehi Kerajaan Mataram Kuno.


Dan keempat adalah Lempeng Harihara dengan panjang 10,5 centimeter dan lebar 3,5 centimeter dan ditemukan pada akhir abad ke-11 di Belahan Jawa Timur.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya