Polisi Masih Telusuri Motif Penembakan Polisi di Depan KPK

VIVAnews - Bripka Sukardi, anggota Provost Kepolisian Air Udara Mabes Polri ditembak orang tak dikenal tepat di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa, 10 September 2013 lalu. Pada saat itu korban tengah mengawal sejumlah truk pengangkut pasir untuk membangun gedung di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto menyebutkan saat ini polisi masih terus mencari apa motif dari penembakan tersebut. Kata dia, berbagai indikasi motif dibalik penembakan itu sedang didalami kepolisian.

"Saat ini masih kita jalani proses untuk masih mencari apa motifnya. Penyelidikan masih berjalan. Semua keterangan kami gali, baik dari CCTV keterangan saksi yang dilihatnya. Motif sementara masih didalami," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin, 16 September 2013.

Disampaikan Rikwanto, semua indikasi dugaan terus didalami oleh polisi mulai dari terorisme hingga apakah korban mempunyai musuh atau tidak. 

Kata dia, polisi terus menyelidiki mulai dari tempat pemberangkatan awal Bripka Sukardi mengawal hingga di depan kantor KPK dimana Bripka Sukardi menghembuskan nafas terakhirnya.

"Yang jelas telah terjadi pembunuhan. Terhadap anggota kepolisian dengan cara ditembak dan senjatanya dirampas," tuturnya

Sementara itu, soal identitas pelaku sendiri saat ini polisi masih belum menemukan titik terang. Kata dia, Keterangan dari para saksi yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) akan menjadi salah satu kunci sebagai bahan untuk menelaah siapa pelaku dari penembakan sadis tersebut

Tetapi menurut Rikwanto, senjata yang digunakan oleh pelaku sendiri adalah bukan senjata rakitan, tetapi senjata pabrikan. Kata dia, senjata yang dilakukan adalah jenis pistol dengan peluru kaliber 45

"Identitas pelaku masih belum diketahui. Kami masih menelaah yang diberikan saksi," tuturnya