Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews
- Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, megatakan kebijakan jam wajib belajar atau jam malam bagi siswa merupakan salah satu upaya melibatkan peran orangtua dalam bidang pendidikan
Dengan jam malam ini diharapkan orangtua bisa turut mengontrol anak-anaknya dalam belajar. Tapi tidak hanya anaknya sendiri, juga semua anak di lingkungan sekitar tempat tinggal.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Dengan jam malam ini diharapkan orangtua bisa turut mengontrol anak-anaknya dalam belajar. Tapi tidak hanya anaknya sendiri, juga semua anak di lingkungan sekitar tempat tinggal.
"Jadi meningkatkan kualitas pendidikan tidak hanya dari sekolah dan peserta didik saja yang harus bagus. Saya yakin dengan dilibatkannya orang tua. Kontrol belajar terhadap anak akan lebih maksimal," kata Taufik kepada
VIVAnews
.
Disampaikan Taufik, tujuan lain jam wajib belajar adalah lebih mengakrabkan antara satu tetangga dengan tetangga lainnya. Pemberlakuan jam wajib belajar tidak hanya berpatokan soal teknis. Aturan ini membuat warga di satu daerah mengontrol anak-anak sekolah supaya tidak keluar malam.
"Misalnya ada anak tetangga yang keluar lalu ditegur. Dengan itu saja masyarakat bisa semakin akrab. Bisa saling mengingatkan bahwa anak-anak sekolah tidak boleh keluar mulai dari jam 19.00 sampai jam 21.00," ucap dia.
Taufik menambahkan, meski jam wajib belajar dibatasi dari jam 19.00 sampai jam 21.00, bukan berarti setelah jam 21.00 siswa boleh ke luar rumah dan kelayapan ke mana-mana. Jadi, kata Taufik, dalam rentang waktu jam wajib belajar itu siswa harus selalu dalam pengawasan orangtua dan lingkungan sekitarnya.
"Jadi jam 19.00 sampai 21.00 itu waktunya belajar dan sepengendalian orang tua. Kalau ke luar rumah orang tua yang tanggung jawab. Kemudian kalau lebih dari jam 21.00 jarang ada orang tua yang mengizinkan anaknya ke luar," ucap dia.
Taufik menyadari penetapan waktu jam wajib belajar yang hanya dua jam itu memiliki celah. Tetapi menurutnya tujuan utama jam wajib belajar itu mengajak partisipasi semua pihak termasuk orang tua, supaya mengarahkan anak-anaknya jadi lebih baik lagi dalam pendidikan.
"Kalau dicari-dicari salahnya, orang ke masjid atau ibadah saja bisa dicari salahnya. Apalagi ini siswa belajar," ucap Taufik. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Jadi meningkatkan kualitas pendidikan tidak hanya dari sekolah dan peserta didik saja yang harus bagus. Saya yakin dengan dilibatkannya orang tua. Kontrol belajar terhadap anak akan lebih maksimal," kata Taufik kepada
