Bencana Situ Gintung

Dua Barak Pengungsian Telan Rp 180 Juta

VIVAnews - Dua barak pengungsian semi permanen tengah dibangun untuk menampung korban bencana Situ Gintung. Pembangunannya menelan anggaran sekitar Rp 180 juta.

Bekerja sama dengan Departemen Sosial dan Perumahan Nasional, dua barak itu dibangun di atas lahan kosong di Wisma Kertamukti, sekitar satu kilometer dari pusat bencana. "Barak ini bisa bertahan sampai lima tahun," kata Ketua Tim Pelaksana Pembangunan dari Perumnas, Faisal A Bahalwan, Jumat 3 April 2009.

Barak tersebut akan difungsikan untuk merelokasi ratusan pengungsi yang saat ini berdiam di pos pengungsian Universitas Muhammadiyah Jakarta dan STIE Ahmad Dahlan. Relokasi harus segera dilakukan mengingat kampus akan segera dikembalikan fungsinya untuk kegiatan mahasiswa.

Faisal mengatakan, pembangunan barak itu membutuhkan sekitar enam hari. Untuk penampungan sementara, petugas telah menyediakan sekitar 30 tenda terpal di dekat lokasi pembangunan barak. Satu tenda bisa ditempati dua keluarga. "Karena Senin, pos pengungsian di kampus-kampus sudah harus kosong, padahal baraknya belum jadi," ujarnya.

Jebolnya tanggul Situ Gintung pada 27 Maret lalu mengakibatkan sekitar 1.000 warga kehilangan tempat tinggal. Peristiwa bak tsunami itu juga merenggut sedikitnya 100 korban jiwa.

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi
Tamara Bleszynski

Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

Tamara Bleszynski mengungkap anaknya tersebut ditabrak orang tak bertanggung jawab tepat di depan rumahnya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024