Korban Tewas Kecelakaan KRL Bertambah Satu Orang

kecelakaan kereta api dan tangki LPG
Sumber :
  • TMCPoldaMetro
VIVAnews -
4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa
Korban tewas akibat kecelakaan antara Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line rute Serpong-Tanah Abang dan truk tangki Pertamina di Bintaro Pesanggrahan, Jakarta Selatan, bertambah satu orang. Dari yang semula lima orang sekarang menjadi enam orang.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Direktur utama PT Kereta Api Indonesia, Ignatius Jonan, Senin malam, 9 Desember 2013, menuturkan, tambahan satu orang yang meninggal tersebut bernama Bety Aryani (56). Dia menjelaskan, korban meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Fatmawati.
5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa


Menurut informasi yang beredar, wanita ini akan menjalani operasi amputasi pada tangan sebelah kanan. Sayangnya, dia berpulang saat tim medis mempersiapkan operasi pada salah satu organ tubuhnya --terutama pada ginjal-- yang terluka parah. Luka bakarnya mencapai 90 persen.


"Kami sangat berduka. Jadi, ada enam orang yang meninggal," kata Jonan saat ditemui di lokasi kejadian.


Jonan menuturkan, saat ini, korban yang dirawat inap sebanyak 33 orang. Termasuk sopir truk dan kernetnya. Dia menjelaskan, korban dirawat di beberapa rumah sakit yang terpisah, yakni Rumah Sakit Fatmawati, Rumah Sakit Polri, dan Rumah Sakit Sutoyo


"Jadi, sekarang yang pertama kami lakukan adalah menangani korban yang  dirawat dulu," katanya.


Berikut daftar nama korban meninggal:


1. Masinis: Darman Prasetyo

2. Petugas Pelayanan KRL: Sofyan Hadi

3. Asisten Masinis: Agus Suroto

4. Penumpang: Rosa Kesauliya

5. Penumpang: Yuni

6. Penumpang: Bety Aryani


Sebelumnya, kecelakaan itu terjadi pada saat truk tangki Pertamina yang melintas di pos perlintasan 57A atau di sekitar Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember 2013.


Pada saat itu, truk terkena macet di perlintasan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Kemudian, dalam waktu yang bersamaan datang KRL dari arah Serpong menuju Tanah Abang. Terjadilah kecelakaan maut itu. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya