Ombak Naik 1,5 Meter, Pesisir Utara Jakarta Terancam Banjir Rob
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan angin di pesisir pantai utara Jakarta akan semakin kencang. Kondisi ini berpengaruh pada ketinggian ombak dan ancaman banjir rob di wilayah utara Jakarta.
"Dari pantauan kami, ketinggian ombak naik menjadi 1,5 meter. Ini berpotensi banjir rob di utara Jakarta," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 31 Desember 2013.
Dari pantauan BMKG, arah mata angin bergerak dari barat laut dengan kecepatan 5-24 km/jam. Ini salah satu penyebab naiknya ketinggian ombak laut di pesisir utara Jakarta.
Ombak tinggi mengakibatkan terjadinya banjir rob karena air sungai yang seharusnya mengalir ke laut tertahan, dan arus air laut justru berbalik naik ke daratan.
Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya curah hujan di kawasan penyangga Jakarta seperti Puncak, Bogor dan Depok. Volume air dari wilayah-wilayah itu akan masuk lebih banyak ke Jakarta.
Sementara itu, Kepala Seksi Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Bambang Surya Putra meminta warga di sekitar pintu air Penjaringan untuk siaga. "Konstruksinya masih baru. Bila kondisi air terus meninggi kemungkinan bisa jebol," ujarnya.
Dia mengaku BPBD terus melakukan pemantauan pintu air. Ini dilakukan untuk mengantisipasi datangnya air dari wilayah penyangga Jakarta di mana dari laporan yang ada intensitas hujannya masih tinggi.
Berikut pemantauan pintu air pada pukul 12.00 WIB: Katulampa 30 cm/M (siaga 4), Pesanggrahan 80 cm/M (siaga 4), Angke Hulu 135 cm/M (siaga 4), Cipinang Hulu, 145 cm/M (siaga 4), Sunter Hulu 6 cm/M (siaga 4), Pulogadung 490 cm/M (siaga 4).
Depok 115 cm/M (siaga 4), Manggarai 690 cm/M (siaga 4), Karet 480 cm/M (siaga 3), Waduk Pluit 85 cm/M (siaga 4), Pasar Ikan 205 cm/M (siaga 2), Krukut Hulu 80 cm/M (siaga 4). (eh)
PKS Komitmen Bangun Indonesia bersama NasDem dan PKB hingga Sakaratul Maut
PKS berkomitmen membangun Indonesia bersama Partai NasDem dan PKB sampai sakaratul maut; tak ada kamus perpisahan untuk kepentingan bangsa.
