Satu Pasien Keracunan Asap Genset Mulai Membaik

Polisi datangi lokasi keracunan di Bekasi
Sumber :
  • VIVAnews/ Erik Hamzah (Bekasi)
VIVAnews
Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Permasalahan Pemilu Sudah Selesai
- Satu dari empat pasien kritis akibat keracunan asap genset di Klinik Sapta Mitra, Rawalumbu, Kota Bekasi, saat ini mulai membaik.

PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023

Rabu ini, 12 Februari 2014, Santi Siwi (20) yang merupakan karyawan klinik tersebut, sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur.
Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi


“Dari 4 orang yang kritis dan di rawat ICCU, satu orang kondisinya sudah membaik. Sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo, Rabu 12 Februari  2014.


Yang tiga lagi saat ini masih kritis. Mereka yakni  Siti Nurjanah (21), Hendra Rahmanto (17) dan Ifah Riyana Dewi (20).


Meski satu orang kondisinya sudah mulai membaik, namun yang belum bisa dimintai keterangannya untuk proses penyelidikan kasus tersebut. Polisi masih menunggu kondisi Santi pulih secara fisik dan psikologis.


“Kami baru periksa dua saksi dalam kasus ini. Nanti kami jadwalkan dua lagi, yakni pemilik klinik dan pasien yang sudah membaik tersebut,” lanjut Siswo.


Kasus dugaan keracunan akibat asap genset, dalam waktu dekat ini akan dilimpahkan dari Polsek Bekasi Timur ke Unit Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota. Sejauh ini Siswo belum bisa mengungkapkan secara pasti penyebab kejadian yang turut menewaskan lima orang tersebut.


Polisi kata dia, menunggu hasil cek laboratorium Puslabfor Mabes Polri, yang telah mengambil sampel udara dan darah korban.


“Kami masih menyelidiki apakah ada unsur kelalaian dalam kasus ini,” katanya sambil menambahkan dugaan kelalaian itu terjadi karena posisi mesin genset yang berada di dalam ruangan. Padahal mesin genset menghasilkan gas buang berbahaya, sehingga posisinya harus selalu berada di luar ruangan.


Dalam kesempatan itu Siswo juga menuturkan bahwa seluruh keluarga korban tewas sudah membuat surat pernyataan, untuk menolak dilakukannya autopsi terhadap jenazah korban. “Semua jenazah sudah dibawa pulang ke rumah duka masing-masing, mereka menolak dilakukan autopsi,” ujarnya.


Korban tewas dalam kasus ini di antaranya dr. Friska Novaida Gultom (26), Ani Dwi Prastiwi (24), M Zamroni (19), Slamet Aprianto (20) dan Desi Purnamasari (20). Korban tewas merupakan karyawan klinik dan seorang dokter jaga. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya