Peneliti Korea Bikin Air Waduk Riario Layak Minum

Membersihkan Eceng Gondok di Pluit
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Pilpres Berakhir, Cak Imin Sebut Timnas Amin Akan Dibubarkan Besok Pagi di Rumah Anies
Khawatir dengan kondisi air di kota besar, khususnya Jakarta. Sejumlah peneliti asal Korea Selatan klaim mampu membuat penangkal yang dapat mensterilkan air tersebut hingga layak minum.

UEA dan Indonesia Kolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulutangkis

Salah satu penelitian, mengambil sampel air waduk Riario, Jakarta.  Air dalam kondisi kritis itu dapat disterilkan dengan skala tinggi dan dapat dijernihkan menggunakan ekstrak Gen-CM A dan Gen-CM B.
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Akan Kumpul, Termasuk PKB-Nasdem Diajak


Ekstrak ini terbuat dari bahan organik yang diambil dari lingkungan sekitar. Bahan organik itu kemudian difermentasikan dalam suhu ruang tertentu dan waktu yang ditentukan hingga akhirnya mendapatkan ekstrak Gen-CM A dan B yang bisa digunakan untuk menjernihkan air.


"Ekstrak ini merupakan fermentasi dari bahan limbah nonkimia. Dari ekstak ini kemudian dicampurkan ke air yang keruh untuk menghasilkan air jernih," kata Vice President MT C&C Company Byongkwan Kwon saat simulasi penjernihan air di Arthayasa Stable, di Cinere, Depok.


Dia menjelaskan, untuk dapat menjernihkan satu liter air diperlukan 0,006 Gen-CM A dalam waktu 15 menit. Air hasil penjernihan ini dapat digunakan untuk sektor pertanian dan pertambakan. Namun, untuk konsumsi air bersih diperlukan campuran ekstrak Gen-CM A dan B dalam satu liter air.


Pencampuran ekstrak kedua ekstrak ini bergantung pada kualitas air dan tujuan pemanfaatan. "Sebelum dijernihkan, air yang kotor harus dinetralkan dahulu kandungan PH-nya. Kemudian diberi ekstrak dan tekanan yang tinggi. Setelah 15 menit bisa dilihat hasilnya air yang kotor menjadi jernih," katany


Secara teknis untuk mendapatkan air jenih siap konsumsi dilakukan dengan sistem yang sama dengan penjernihan biasa. Hanya saja, untuk mengurangi bakteri dalam air maka air yang dikonsumsi harus diberi ekstrak tiga kali lipat dari proses penjerninah biasa.


"Pemanfaatan dari proses penjernihan ini bergantung pada keperluan. Apakah akan digunakan untuk pertanian atau konsumsi," katanya. "Menariknya, proses penjernihan ini semua menggunakan bahan alami."  (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya