VIVAnews - Sopir taksi ditemukan tewas bersimbah darah di jembatan layang Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa sore kemarin. Belakangan diketahui sopir nahas ini sebelum tewas sempat melakukan perlawanan saat akan dirampok oleh penumpangnya. Muhtadin (49), nama sopir itu, juga sempat mencoba meminta pertolangan warga.
Mengetahui hal itu, warga sekitar langsung membawa korban ke rumah sakit, namun, belum sempat mendapat pertolongan dokter, di tengah perjalanan dia menghembuskan nafas terakhir. Korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur. Di sana dia tewas dengan 20 luka tusuk.
Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit, Ajun Komisaris Chalid Thayib, mengatakan, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara, penyidik menyimpulkan kejadian ini murni perampokan.
"Informasi yang didapat sopir taksi ditusuk karena mencoba mengagalkan aksi perampokan di dalam mobilnya," ujar Chalid saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu, 23 April 2014. Pelaku, SR (25), berhasil ditangkap warga saat mencoba melarikan diri.
Warga yang melihat pelaku berusaha melarikan diri langsung menabrakkan sepeda motor untuk menghentikan langkahnya. "Saat itu pelaku coba untuk kabur. Terus ada orang lewat naik motor lalu menabrak pelaku. Akhirnya pelaku berhasil dibekuk dan dibawa ke kantor polisi," kata Bait salah seorang warga di lokasi kejadian.
Di lokasi terpisah, Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto, mengungkapkan bahwa pelaku masih menjalani pemeriksaan. SR bisa saja dijerat dengan pasal pembunuhan berencana karena sudah menyiapkan senjata.
"Pemeriksaan sementara bisa dijerat pembunuhan berencana karena sudah membawa senjata. Bisa dijerat Pasal 340 subsider 338 subsider 351 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara," kata Didik. (eh)