- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan penyidik tengah mendalami laporan kasus dugaan malapraktik yang menimpa Elda Deviana, yang dilakukan oleh beberapa dokter di klinik Metropole.
Berdasarkan keterangan korban, saat menjalani pengobatan di klinik Metropole, dalam prosesnya dia diharuskan untuk menjalani operasi. "Akan tetapi, setelah operasi justru malah tidak membaik," ujar Rikwanto, Selasa 23 September 2014
Rikwanto mengatakan, korban saat itu diharuskan kembali menjalani operasi bahkan ada yang tanpa bius hingga menyebabkan Elda tak sadarkan diri.
"Akibatnya korban mengalami pendarahan, dan terakhir dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliyaan untuk dirawat intensif," katanya.
Dalam laporannya, Elda tidak hanya diduga menjadi korban malpraktik, tetapi juga mengalami kerugian materi hingga puluhan juta.
"Kerugian materil sekitar Rp25 juta, dan akibat dari kejadian tersebut korban mengalami kerugian fisik, materi, dan psikis sehingga lapor ke Polda Metro Jaya," papar Rikwanto.
Atas adanya laporan ini, lanjut Rikwanto, penyidik akan melakukan pemanggilan kepada dokter dan pengurus di klinik Metropole.
"Pemanggilan sudah disiapkan, kita akan memanggil siapa saja yang bertanggung jawab di sana terutama yang melakukan atau buka praktek di klinik tersebut," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, mencuatnya kabar praktik ilegal Klinik Metropole berawal dari cerita yang di-posting seseorang dengan akun singlebreath di sebuah laman media sosial.
Posting yang diunggah pada 18 Juli 2014 itu menceritakan pengalamannya ditipu Klinik Metropole yang beroperasi di Jalan Pintu Besar Selatan, Jakarta Barat.
Saat itu korban harus mengeluarkan sejumlah uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Bahkan ada pasien yang mengeluarkan uang hingga ratusan juta untuk menjalani perawatan di tempat itu. (ren)
Terpopuler: Kebiasaan yang Tidak Boleh Dilakukan di Mekkah sampai Alasan ke BaliSpirit Festival
Round-up dari kanal Lifestyle pada Sabtu, 4 Mei 2024. Salah satunya mengenai beberapa kebiasaan masyarakat Indonesia yang tidak boleh dilakukan di Mekkah.
