Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Tak hanya Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya yang mengerahkan personel untuk siaga menjelang rencana aksi demonstrasi Front Pembela Islam (FPI) untuk menolak Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama, menjadi Gubernur Ibu Kota pasca ditinggal Joko Widodo yang akan segera dilantik menjadi Presiden RI nanti.
Baca Juga :
Prabowo Keliling ke Rumah ke Para Kerabat di Hari Lebaran, Pengamat: Merangkul dan Beri Teladan
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta pun ikut serta menurunkan personelnya untuk mengawal jalannya aksi tersebut yang akan berlangsung di sekitar gedung DPRD DKI Jakarta Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, 24 September 2014, dengan menyiagakan sebanyak 466 personel.
"Tadinya kami siapkan sekitar 600 orang tapi sekarang jadi 466 untuk pengamanan di sini saja," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, di Balai Kota Jakarta.
Disampaikan Kukuh, dalam mengamankan demo sendiri, Satpol PP akan bertindak sesuai standar sebagaimana diatur dalam undang-undang, yakni lebih mengutamakan tindakan preventif dan tanpa kekerasan.
"Ya pokoknya yang para tim ini dilindungi aturan silakan saja demo kita biasa-biasa saja," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Agus Susilo, akan menurunkan 545 personel yang merupakan gabungan dari Polda, Polres dan Polsek Gambir untuk mengamankan demo FPI di sekitar gedung DPRD tersebut.
"Personel terdiri dari Brimob, Sabhara, Serse Intel, Binmas, Provost. Itu saja," ujar Agus. (ms)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ya pokoknya yang para tim ini dilindungi aturan silakan saja demo kita biasa-biasa saja," ucapnya.