- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Aksi demonstrasi yang digelar ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) untuk menolak pelantikan Wakil Gubernur Basuki Tjahaj Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo berakhir ricuh.
Berdasarkan pantuan, aksi yang digelar di depan Gedung DPRD DKI Jakarta tersebut mulanya berjalan dengan tetap memperhatikan arahan dari pihak kepolisian. Namun sekitar pukul 14.00 WIB, seorang komando massa tersebut meminta massa untuk maju dua langkah ke arah gedung DPR DKI.
"Mari semuanya, maju dua langkah," ucap sang Komanda, diikuti dua langkah maju ratusan massa tersebut.
Perintah untuk lebih mendekat ke gedung wakil rakyat itu membuat pasa massa semakin berdekatan dengan para personel kepolisian yang bersiaga berbentuk pagar betis di depan gedung tersebut.
Sembari berteriak lantang menolak pelantikan Ahok, massa juga mendorong pagar pintu masuk gedung DPRD DKI. Diduga, sejumlah personel kepolisian ikut terpancing dengan tingkah massa FPI, akhirnya melakukan tindakan tegas dengan mengeluarkan gas air mata ke arah kerumunan massa tersebut.
Melihat tindakan aparat itu, massa FPI pun semakin beringas dengan melempar batu dan kayu kearah barisan pihak kepolisian. Bahkan, sejumlah massa FPI berhasil menembus pagar pintu masuk gedung DPRD, beberapa di antaranya juga berlarian ke dalam gedung tersebut.