Sumber :
- iStock
VIVAnews
- Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Selatan menggelar inspeksi mendadak ke sejumlah lokasi pijat tradisional yang berada di wilayah hukumnya, Jumat sore 3 Oktober 2014. Langkah ini ditempuh lantaran sejumlah tempat pihak menyuguhkan menu plus-plus.
Berdasarkan pantauan, petugas melakukan penyisiran satu persatu lokasi pijat tradisional seperti di kawasan Ciputat, dan Pamulang. Sejumlah pijat tradisional yang berada di pinggiran jalan, serta di sejumlah ruko pun tak luput dari pantauan petugas.
Baca Juga :
Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang
Berdasarkan pantauan, petugas melakukan penyisiran satu persatu lokasi pijat tradisional seperti di kawasan Ciputat, dan Pamulang. Sejumlah pijat tradisional yang berada di pinggiran jalan, serta di sejumlah ruko pun tak luput dari pantauan petugas.
Meski Satpol PP tidak menemukan aktivitas asusila di sejumlah tempat, para petugas mengamankan puluhan wanita berpakaian minim yang diduga sebagai pekerja seks komersial.
"Kami menduga rencana operasi ini telah bocor, sejumlah wanita kami amankan karena tidak memiliki identitas diri. Para wanita ini kami bawa ke kantor untuk didata dan diberikan pengarahan," sebut Kepala Bidang
Penertiban Satpol PP Kota Tangerang Selatan, Taopik wahidin.
Kendati demikian, pihaknya mensinyalir jika beberapa lokasi panti pijat tradisional menyediakan jasa plus-plus. Dugaan itu lantaran para pemijat yang masih berusia belia menggunakan pakaian seronok, serta banyaknya ruangan yang dinilai memfasilitasi aktivitas mesum.
Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap proaktif dalam memberikan laporan kepada pihaknya. Hal ini dinilai penting untuk memberangus aktivitas syahwat yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Iksan Bhakti/tvOne/Tangerang
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Meski Satpol PP tidak menemukan aktivitas asusila di sejumlah tempat, para petugas mengamankan puluhan wanita berpakaian minim yang diduga sebagai pekerja seks komersial.