Inikah Pemicu Maraknya Demo Penghuni Apartemen?

Rusun Tambora Angke Diresmikan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Aksi bentrok antara penghuni dengan pengelola apartemen sepertinya kerap terjadi di DKI Jakarta. Salah satu faktornya, akibat warga penghuni apartemen merasa dibebani oleh pihak pengelola mengenai biaya-biaya yang ditetapkan.

Namun, Ketua LSM Forum Hak Asasi Manusia dan Lingkungan (Rumahku) Nusirwan, dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA.co.id, mensinyalir maraknya demo di sejumlah apartemen di Jakarta dalam beberapa bulan ini bermotivasi perebutan proyek. Sebab, perputaran uang di lingkungan kompleks apartemen bernilai miliaran rupiah.
 
"Mana mungkin, selama berbulan-bulan warga apartemen yang notabene orang mampu mau demo sekadar untuk meributkan soal iuran pengelolaan apartemen," ujarnya menanggapi maraknya demo di sejumlah lingkungan apartemen akhir-akhir ini.

Nusirwan mengaku telah mengamati bahwa para pelaku demo di sejumlah apartemen orangnya itu-itu saja. Mereka umumnya orang-orang yang 'dipasang' di sejumlah apartemen oleh para kontraktor dan  pensiunan aparat.
           
Mereka nantinya, kata dia, akan 'diplot' untuk calon pengurus persatuan pemilik dan penghuni satuan rumah susun (P3SRS). Dengan menjadi pengurus P3SRS, akan mudah untuk menguasai proyek maintenance seperti pengecatan ulang, perbaikan/pergantian lift, serta penyediaan tenaga outsourcing, seperti security dan cleaning service.
           
Menurut Nusirwan, sinyalemen adanya perebutan proyek terkait demo di sejumlah apartemen sangat kuat. Sebab, lingkungan apartemen/rumah susun yang sebelumnya tenang, tiba-tiba bergejolak seperti ada yang menggerakkan.
           
“Apa iya, penghuni apartemen mau demo berbulan-bulan hanya disebabkan kenaikan IPL (iuran pengelolaan lingkungan) yang rata-rata hanya Rp2.000 per meter persegi? Padahal, sekali nongkrong di kafe saja mereka bisa menghabiskan uang di atas Rp100 ribu,” tambahnya.

Ketika Mal Tua Disulap Jadi Apartemen Mungil

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Rumah Susun Madani Indonesia (P3RiSMA) Yusron JB menyatakan, sebenarnya setiap orang-sah-sah saja mengincar proyek di lingkungan apartemen. Namun, ia menyayangkan jika caranya dengan merekayasa menjadi seolah-olah demi membela kepentingan warga apartemen.
           
“Sebetulnya, mayoritas warga apartemen tidak suka adanya demo-demo yang seolah-olah demi membela kepentingan mereka. Sebab, demo itu malah bisa menjadi bumerang bagi pemilik apartemen sendiri,” katanya.
           
Menurutnya, tidak sedikit pemilik apartemen yang menyewakan unitnya kepada orang lain. Jika di lingkungan apartemen terus terjadi gejolak, orang akan  malas tinggal di apartemen, sehingga merugikan pemilik apartemen sendiri.
           
“Saya juga khawatir, maraknya demo di lingkungan apartemen pada akhirnya akan mengganggu program pemerintah untuk mengajak warga mau tinggal di rumah susun,” katanya.
           
Apalagi, lanjut Yusron, warga Jakarta umumnya sudah stres menghadapi hiruk-pikuknya kota Jakarta. Mereka maunya, setelah tiba di apartemen yang menjadi tempat beristirahatnya bisa mendapatkan suasana tenang dan nyaman, bukan malah disuruh memikirkan demo.

![vivamore="
Apartemen Super Mewah Sinar Mas Land Laku 36 Persen
Baca Juga :"]
5.946 Unit Apartemen Dijual Sepanjang Kuartal II


[/vivamore]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya