- iStock
VIVA.co.id - Bocah berinisial GF, yang baru berusia 12 tahun diduga menjadi korban kekerasan ibu kandungnya, LSR. Ia mengaku digergaji ibu kandungnya. LSR pun sudah ditetapkan menjadi tersangka, dan harus menjalani proses hukum atas kasus tersebut.
Oleh karena itu, pengasuhan GF dialihkan kepada keluarga terdekat. Hak asuh itu dipercayakan kepada wanita bernama Endang. Tak hanya pengalihan asuh GF, tetapi Endang juga bertanggungjawab terhadap dua saudara GF yang lain.
Namun, belakangan baru diketahui, Endang adalah anggota DPR. Endang juga memiliki hubungan keluarga dengan ibu kandung GF.
Endang pun mendatangi Rumah Aman Kementerian Sosial di bilangan Bambu Apus, Jakarta Timur, Selasa, 28 Juli 2015. Endang datang untuk proses pengalihan hak asuh dan menjemput GF.
Diakui Endang, mengasuh GF merupakan bagian tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat. "Saya punya kewajiban, jangankan itu keluarga, orang lain pun, kalau saya mampu, saya bisa, kenapa tidak?," kata Endang.
Endang memang tak mau bicara banyak, sejauhmana kedekatannya dengan LSR. Namun, ia mengaku dekat dengan GF setelah orangtua bocah tersebut bercerai.
"Setelah lama terputus komunikasi tapi enam tahun lalu, (orangtua GF) masih datang waktu keponakannya menikah, anak saya maksud saya," ujar Endang.
Mengenai pengalihan asuh yang tidak jatuh ke tangan ayah mereka, menurut Endang lantaran saat proses pengalihan asuh, GF memilih tinggal bersamanya. "Sebelum ini saya sudah tanya, G, kakaknya, dan adiknya, dari hati mau ikut siapa. Aku mau ngikut bude," ujar Endang.
