Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Menjamurnya ojek berbasis aplikasi saat ini di beberapa daerah khususnya Ibu kota, yang diikuti dengan munculnya tempat
tongkrongan
baru seperti pangkalan ojek konvensional, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk menertibkan wilayahnya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pengganti Ahok Minta Demonstran Tak Terprovokasi
Baca Juga :
Alasan Lelang Proyek Anak Buah Ahok Selalu Gagal
Di DKI Jakarta, Dinas Perhubungan dan Transportasi mengimbau para operator ojek aplikasi tersebut untuk melakukan penertiban mengenai hal ini.
"Kita imbau operator Go-Jek bagaimana (caranya) mereka tidak nongkrong di pinggir jalan," kata Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan DKI Jakarta Emanuel Kristanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 30 September 2015.
Menurutnya, selama ini ojek berbasis aplikasi selalu menggembor-gemborkan mengenai efektivitas layanan sistem dalam jaringan. Salah satunya agar pengemudi ojek tidak lama menunggu dan terus bekerja.
"Dulu kan yang digembor-gemborkan Go-Jek kan online, tidak perlu nongkrong lagi. Sekarang jumlah banyak dan tak terkendali. Nah kita imbau supaya itu dikendalikan," ujar Emanuel.
Lebih lanjut, Emanuel mengungkapkan, sejak dulu Dinas Perhubungan dan Transportasi menyetujui keberadaan ojek berbasis aplikasi. Mengingat sifatnya yang mengkoordinisai
Namun, kali ini, keberadaan pangkalan tersebut kerap kali dianggap menggangu jalan. Sebab, para pengendara berhenti di sembarang tempat.
"Sebenarnya pangkalan-pangkalan tidak boleh. Itu interupsi arus," ungkap Emanuel.
Meskipun demikian, Emanuel mengaku pihaknya belum dapat menertibkan keberadaan pangkalan tersebut. Apalagi sampai menangkap para pengemudi.
"Tapi kalau untuk ditangkap belum. Kalau mangkal istilahnya gini, di aturan setiap ruas jalan di protokol meskipun itu ada rambunya, itu dilarang parkir apalagi mangkal," tutur Emanuel.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kita imbau operator Go-Jek bagaimana (caranya) mereka tidak nongkrong di pinggir jalan," kata Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan DKI Jakarta Emanuel Kristanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 30 September 2015.
