Sumber :
- VIVA/Anwar Sadat
VIVA.co.id
- Puluhan Buruh wanita berdemo di depan Istana Negara, Rabu 7 Oktober 2015. Massa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Komite Perempuan Industriall Indonesian Council ini menuntut kelayakan kerja kepada pemerintahan Jokowi-JK.
Dalam demo tersebut, buruh wanita meneriakkan ungkapan hatinya. Bahkan kepada wartawan, mereka tak segan berbagi cerita yang dialami oleh sebagian buruh wanita di Indonesia.
Baca Juga :
Apindo Keberatan Iuran BPJS Kesehatan Naik
Banyak kisah pilu yang terjadi, terutama pada mereka yang tengah hamil atau setelah melahirkan. Bahkan tak sedikit para ibu itu bersalin di antara deru mesin pabrik karena tidak mendapatkan haknya dengan maksimal.
"Kami pernah temui kasus buruh wanita bersalin di pabrik. Melahirkan di tengah-tengah mesin tempat dia bekerja," kata Koordinator Proyek Afiliasi Industrial Global Union, Indah Saptorini, di sela unjuk rasa, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Indah berharap, semestinya kesehatan buruh lebih diperhatikan terutama saat hamil. Posisi buruh yang tengah mengandung itu hendaknya dipindahkan ke bagian yang lebih aman bagi dirinya dan janin yang di kandungnya.
"Bahkan ada yang hingga jatuh korban. Dulu buruh wanita di salah satu perusahaan di kawasan Cikupa, Tangerang, melahirkan di pabrik. Nyawa ibu dan anaknya tak tertolong karena tidak mendapatkan penanganan medis dengan cepat," ujar Indah menceritakan.
Indah membeberkan salah satu penyebab banyaknya buruh yang melahirkan di tempat kerja. Massa cuti hamil diduga menjadi salah satu pemicunya.
Buruh di Indonesia hanya mendapatkan cuti hamil selama 12 minggu. Padahal berdasarkan Konvensi ILO No 138 Pasal 4 menyebutkan cuti hamil bagi pekerja selama 14 minggu.
"Banyak mereka memaksakan tetap bekerja meski usia kandungan sudah tua. Soalnya mereka memilih bisa merasakan cuti lebih lama pasca-hamil daripada habis terpotong saat hamil," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami pernah temui kasus buruh wanita bersalin di pabrik. Melahirkan di tengah-tengah mesin tempat dia bekerja," kata Koordinator Proyek Afiliasi Industrial Global Union, Indah Saptorini, di sela unjuk rasa, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.