Mahasiswa UI Depok Hilang Misterius

Sumber :
  • VIVA.co.id / Muhammad Hary Fauzan (Bekasi)

VIVA.co.id - Seorang Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, meninggalkan rumah orangtuanya di Perumahan Bekasi Timur Permai Blok D17 Batara Kamajaya No 4 RT 04/12, Setia Mekar, Tambun Selatan Bekasi, sejak Minggu 10 Januari 2016 lalu.

Mahasiswa jurusan Ilmu Fisika semester 1 bernama Nadil Muhammad Dzakir (20 tahun) itu, terakhir meninggalkan rumahnya setelah pamit untuk salat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, dan hingga saat ini menghilang tanpa diketahui keberadaannya.

Hilangnya anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan suami istri, Yasin (50) dan Nurbaiti (54) ini pun membuat orangtua dan keluarganya sangat khawatir dan panik.

Mandi di Pantai Kuta, Anggota Polres Badung Hilang

Sebab, sebelum pergi tidak diketahui masalah apa yang dihadapinya hingga dia harus meninggalkan rumah. Nadil diketahui hanya membawa ATM saat meninggalkan rumah.

Baca juga:

Menyibak Hilangnya Mahasiswa UI Selama 15 Hari

Ditemui langsung di rumah mahasiswa tersebut, Nurbaiti (54) tak mampu menutupi kesedihannya atas kepergian anak kedua dari 3 bersaudara tersebut.

"Saya tidak tahu apa yang menjadi masalah dia sampai harus meninggalkan rumah. Anak saya orangnya sangat pendiam," ujar Nurbaiti di teras rumahnya, Senin, 18 Januari 2016 hari ini.

Dijelaskan Nurbaiti, putranya buah pernikahan dengan suaminya Yasin (50) itu menghilang setelah sebelumnya berpamitan untuk pergi melaksanakan salat Ashar, pada waktu dia menghilang sekitar pukul 15.00 WIB. Dan sejak saat itu, Nadil pun tak kunjung pulang ke rumah hingga saat ini.

"Waktu pergi itu dia enggak bawa apa-apa, cuma baju yang dikenakannya saat pamit salat dan kartu ATM Mandiri nya saja. Dompet, handphone dan KTP dia tidak bawa," ucap dia.

Menurut Nurbaiti, sosok putranya itu memang dikenal rajin beribadah dan tidak banyak menghabiskan waktunya untuk main. Melainkan, lebih banyak di rumah dan berdiam diri di kamar membaca.

Mahasiswa UI yang Hilang Kembali ke Rumah

"Keluar itu cuma kalau kuliah saja. Dan di rumah pun sudah enggak keluar rumah paling kalau adzan dia keluar untuk ke musala. Hari libur pun dia lebih banyak habiskan waktunya di rumah membaca buku-buku ilmu sains dan fisika," kata Nurbaiti.

Untuk itu, saat ditanya terkait maraknya kasus orang hilang yang mengikuti kelompok Gafatar, dia mengaku tak percaya kalau anaknya sampai ikut-ikutan kelompok itu.

"Dia cuma aktif di sekolah dulu dan di kuliahannya pun waktu bertanya dengan teman-temannya, dia cuma menghabiskan waktu di perpustakaan membaca. Kalaupun untuk kajian rohani, Nadil paling hanya ikut pengajian dengan bapaknya saja," kata dia. (one)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya