Kisah Tragis Bocah Pemanjat Tower Sutet dari Ciputat

Aksi Fitir Spider Kid semasa hidup
Sumber :
  • @tmcpoldametro

VIVA.co.id - Akhir petualangan Fitri Aulia (14) atau Pipit 'Spiderkid' berakhir tragis. Menurut keterangan sang ibu, Sumarni (46), sebelum tewas, anaknya ini sempat dipukuli warga dan terjatuh dari atap rumah salah satu tetangganya.

Di rumah sederhananya, Jalan Menjangan RT 05/04, Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis 4 Februari 2016, Sumarni menceritakan awal mula kejadian sebelum anaknya itu tewas secara mengenaskan.

Fitri Kembali Panjat Tower Sutet, Kali Ini Sambil Telanjang

"Rabu pagi Pipit beli nasi uduk deket rumah sini. Dia enggak sengaja menjatuhkan nasi di sana milik salah satu tetangga," ujar Sumarni.

Sontak para tetangga kompak memarahinya. Seperti stres karena dimarahi, Pipit pun berlari. Dia seperti kumat, mencari apa yang bisa dinaiki.

Akhirnya, ada mobil yang melaju di jalan raya dekat rumahnya, langsung dia buka pintunya dan dia naiki. Aksi Pipit ini membuat kaget si pemilik mobil yang langsung menyuruhnya untuk turun.

Dia pun terus berlari dan naik ke atap rumah salah satu tetangga. Warga pun menyuruhnya untuk turun. "Di sana kata sejumlah warga dia dipukuli, saya enggak lihat," tutur Sumarni sembari terisak.

Saat Sumarni datang, dia hanya melihat Pipit sedang dinasehati warga. Entah karena merasa malu atau emosi, Sumarni ikut memarahi Pipit, tanpa melihat ternyata tubuh anaknya itu sudah penuh dengan luka lebam.

 Pipit pun sempat pulang ke rumah, sebab siang harinya dia ada jadwal untuk latihan olahraga panjat tebing. "Alhamdulillah dia ada yang mengarahkan. Tapi hari itu dia enggak semangat, seperti kesakitan," ujarnya.

Sepulang dari latihan panjang tebing, Sumarni melihat Pipit muntah sebanyak dua kali di depan rumahnya. Dia pun mengajak anaknya itu untuk berobat ke dokter, belum sempat berangkat, Pipit sudah berlari-larian ke jalan raya.

Sumarni berusaha mengejar, tapi bukan anaknya yang didapat malah potongan-potongan pakaian yang dikenakan anaknya itu. Pertama, kaosnya, lalu berlari sedikit lagi celana sampai pakaian dalamnya.

Menyadari anaknya telanjang sambil berlari, Sumarni memacu larinya dengan cepat. Namun yang dia dapat, tubuh anaknya yang sudah tergeletak di rel kereta Stasiun Pondok Ranji.

"Kata orang-orang di sana dia coba mengejar kereta, ada lagi yang bilang dia manjat bangunan di sana, tapi terjatuh dan tubuhnya langsung ke peron," ungkap Sumarni.

Dia melihat Pipit sudah membuka dan menutup mulutnya, seperti berusaha bernafas dengan terengah-engah. Hingga akhirnya, dia melihat mulut anaknya itu benar-benar tertutup rapat. Lubang hidungnya diraba, sudah tak ada lagi hembusan nafas keluar.

Namun, saat orang-orang menyuruhnya untuk membawa ke klinik atau rumah sakit, Sumarni menolaknya. Dia berkeyakinan kalau anaknya itu sudah tewas, dan memutuskannya untuk membawanya pulang ke rumah.

"Di rumah saya panggil dokter untuk benar-benar memastikan, Pipit memang sudah meninggal," ujar Sumarni.

Barulah pada pukul 18.45 wib, Pipit dimakamkan di TPU yang hanya berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya. (ren)

Aksi Fitir Spider Kid semasa hidup

Fitri Panjat Sutet Lagi di Ciputat, Mau Turun Asal Ada Uang

Sebelumnya juga panjat tower di Cireundeu.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2016