Kerja Berantakan, Ahok 'Tendang' Kontraktor MRT Asal Jepang

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan PT MRT Jakarta membatalkan kontrak kerja sama pembangunan salah satu paket proyek kereta angkut massal cepat (Mass Rapid Transit/MRT), yang ditangani salah satu perusahaan kontraktor dari Jepang.

Sudah Berapa Persen Konstruksi MRT, Ini Laporannya

Kontraktor itu melakukan kesalahan dalam pencetakan 57 culvert box yang digunakan untuk melapisi jalur bawah tanah MRT. Kesalahan pencetakan akan membuat jalur MRT tidak bisa dipasangi rel yang paket proyeknya dikerjakan kontraktor lain.

"Kontraktor dari Jepang enggak bener juga. Kemarin dia agak ngaco. Udah kita keluarin," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Jum'at, 18 Maret 2016.

MRT Lebak Bulus-HI Uji Coba Akhir 2018

Ketidaksesuaian antara bentuk culvert box dengan infrastruktur lain komponen proyek MRT, akan membuat target penyelesaian proyek menjadi tersendat.

Ahok mengatakan, hal itu menjadi alasan utama dibatalkannya kontrak. Selain masalah tersebut, proyek pembangunan MRT jalur selatan - utara tahap pertama (Lebak Bulus - Bundaran HI) tidak menemui kendala berarti lain.

Investigasi Parapet MRT Jatuh, Operator Crane Dipecat

Tahap pertama proyek MRT masih ditargetkan selesai pada tahun 2018 dan bisa mulai beroperasi pada tahun 2019.

"MRT sudah sesuai progresnya. Tinggal pembebasan lahan di atas (MRT tahap kedua) yang masih belum terlalu ditangani," ujar Ahok.

Pekerja berjaga di terowongan proyek pengerjaan Mass Rapid Transit (MRT) Stasiun Senayan di Jakarta.

Proyek MRT Fase II Terancam Molor Gegara Kontraktor Jepang

Kontraktor lokal Jepang ogah garap sejumlah paket proyek MRT fase II.

img_title
VIVA.co.id
21 Oktober 2020