Jakarta Alami Krisis Air Baku

VIVAnews - DKI Jakarta terancam krisis air baku memasuki musim kemarau tahun ini. Sebab, pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur berkurang.

Sehingga, Intalasi Pengolahan Air bersih yang memasok kebutuhan air bagi warga Jakarta berkurang produksi air bersihnya.

“Produksi air bersih di Instalansi pengolahan Air (IPA) II Pejompongan berkurang. Dari kapasitas produksi rata-rata 3.300 liter per detik. Kini, produksi kami berkurang hanya 3.000 liter per detik,” kata Kepala Hubungan Masyarakat PT Palyja, Meyritha Maryani, Rabu 15 Juli 2009.

Penurunan produksi, kata dia, disebabkan berkurangnya pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur yang dialirkan ke Jakarta melalui Saluran Tarum Barat. Debit pasokan air baku, ungkap dia, turun drastis sejak pekan lalu.

“Penurunannya lumayan. Dari normalnya 3.300 liter per detik. Sekarang hanya kurang dari 3.000 liter per detik,” ujarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Perijanto pun mengatakan bisa saja pasokan air
diambil dari Banjir Kanal Timur (BKT). Apalagi saat ini lima kilometer
trase basah BKT sudah rampung dan air yang tertampung sangat bening.

Dirinya juga berpendapat, alternatif lain bisa saja mengambil air dari sungai dan laut yang melimpah kemudian disuling. "Air sangat penting. Berapapun harganya orang akan beli karena termasuk kebutuhan dasar," urainya.

Terkait dengan adanya krisis air di Jakarta  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI menilai pembangunan waduk penampung air bersih memang mesti dibangun dan ganti rugi kepada pelanggan yang dirugikan mesti dibayar.

Sekretaris Komisi B DPRD Nurmansjah Lubis  menegaskan kalau posisi
konsumen air bersih sangat lemah. Katanya, air sudah tidak mengalir
beban konsumen juga semakin berat karena operator yang tidak
memberikan penggantian insentif.

Kondisi yang berbeda dialami konsumen ketika telat bayar sehari saja sudah ada ancaman dari operator untuk memutuskan sambungan.. "Semestinya konsumen itu yang mesti dilindungi. Operator jangan selalu berlindung karena musim kemarau saat krisis air terjadi," tukasnya.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Aliman Aat mengatakan, saat ini
Jakarta sangat tergantung sekali dengan pasokan air dari Waduk
Jatiluhur. Tetapi, ketika pasokan airnya berkurang pada musim kemarau ini pihak terkait tidak bisa melakukan apa-apa untuk mengantisipasinya.

Oleh karena itu, waduk sebagai tadahan air hujan dan limpahan air
lainnya mesti dibangun. "Harus ada alternatif karena musim hujan
terjadi setiap tahun," kata dia.

"Jadi di saat musim hujan air dapat ditampung di waduk tersebut,” kata Aliman.

Pernah Jadi Puteri Indonesia, Angelina Sondakh Ungkap Kenangan dengan Mooryati Soedibyo
Ahmad Syaikhu di Nasdem Tower, Jakarta Pusat

Nasdem dan PKS Diskusi Ikut Koalisi atau Oposisi, Surya Paloh: Masih Dikaji, Belum Final

Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera, PKS, melakukan pertemuan pasca KPU menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, jadi Presiden dan Wapres terpilih.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024