- Moh Nadlir/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kericuhan terjadi saat aksi demo buruh di depan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jalan Medan Merdeka Barat, digelar. Para buruh saat itu berniat bertolak jalan menuju kawasan Monas, namun dihadang aparat kepolisian dengan membentuk barikade.
Kericuhan itu membuat massa buruh terlibat aksi saling dorong hingga saling lempar botol mineral. Pemandangan botol air mineral beterbangan pun terlihat tampak jelas di lokasi beberapa menit. Dari informasi yang dihimpun, botol air mineral pertama kali melayang dari arah kerumunan buruh ke arah polisi.
Namun, setelah agak mereda, tampak seorang pria berusia remaja dipukuli anggota kepolisian dan massa buruh. Belakangan, pria itu diketahui merupakan seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta yang dituding sebagai provokator.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, mahasiswa berinisial AG jurusan Ilmu Politik angkatan 2013 itu dituding biang kerok yang memantik adanya gesekan antara polisi dan buruh. AG disebutkan diteriaki buruh sebagai provokator, biang pelemparan dari kerumunan buruh ke arah polisi. Saat itu, AG tengah melakukan tugas kuliah untuk meliput kegiatan buruh.
"Teriaklah buruh, kalau ada provokator. Langsung ricuh mukulin AG, dia kemudian diamankan sama buruh ke kantor PMK lagi. Dikejar sama Polisi dan diamankan ke pos polisi depan Istana," ungkap RF, teman AG di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Mei 2016.
RF mengakui jika temannya salah, karena tak seharusnya menerobos kerumunan massa buruh pendemo. "Tak tahu, netral harusnya. Kerumunan buruh pukulin, tarik ke arah sebelum nyebrang. Polisi ikut pukulin, bonyok dia," terang dia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, kericuhan sudah mereda. Para buruh kemudian melanjutkan aksinya.
Protes PHK Sepihak, Ratusan Buruh Blokir Tol Bitung
Menciptakan kemacetan sekitar 1 kilometer.
