Keluarga Tolak Bayi Tewas Usai Diberi Antibiotik Diautopsi

Jenazah Rasqa saat diturunkan dari ambulans
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepolisian akhirnya turun tangan untuk menyelidiki kematian bayi berusia lima bulan, yang diduga tewas karena malapraktik dokter di Puskesmas atau Rumah Sakit tipe D Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Kecil Kemungkinan Bayi di Pasar Rebo Wafat Akibat Imunisasi

"Kita pasti menyelidiki, tapi ini kan masih dugaan," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Nasriadi, Kamis, 19 Mei 2016.

Namun, untuk menyelidiki kematian bayi bernama Rasqa Alkholifi itu, Nasriadi mengaku mengalami kesulitan, sebab keluarga korban menolak memberikan izin kepolisian untuk melakukan autopsi jenazah Rasqa.

Bayi Meninggal Diberi Antibiotik, dr Maryati Lapor IDI

"Dari keluarga korban tidak mau diautopsi. Bayi juga sudah dikubur. Kita tidak bisa memaksa, kami lakukan penyelidikan walaupun korban enggan autopsi," ujarnya

Petugas kepolisian saat ini juga masih melakukan interogasi ke sejumlah pegawai Puskesmas Pasar Rebo. Selain itu, keluarga korban juga turut dimintai keterangan atas kasus itu.

Bayi Wafat Usai Diberi Antibiotik, Ini Penjelasan Puskesmas

"Jadi untuk mengetahui, itu dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, siapa yang berikan. Kami interogasi sama keluarga juga," katanya.

Rasqa Alkholifi, meninggal dunia Rabu, 18 Mei 2016. Menurut keterangan ayah korban, Agung Pamudji, (27), peristiwa itu bermula saat anak keduanya itu mengikuti imunisasi DPT tahap tiga, Rabu, 11 Mei 2016, di rumah sakit milik pemerintah itu.

"Habis imunisasi itu panasnya enggak turun-turun. Makanya saya bawa balik lagi ke RS tipe D Pasar Rebo," katanya di rumah duka di Jalan Mawar RT 012/10, Kalisari, Pasar Rebo, Rabu 18 Mei 2016.

Saat dibawa balik ke rumah sakit, seorang dokter langsung melakukan pemeriksaan. Dokter tersebut kemudian memberikan obat antibiotik agar segera diminum Rasqa untuk menurunkan panasnya. Namun yang terjadi setelah itu, justru Rasqa mengalami sesak nafas.

Agung yang khawatir akan kondisi anaknya, kembali membawanya ke RS tipe D Pasar Rebo. Di sana korban disarankan dokter tersebut untuk dirujuk ke RS Harapan Bunda.

"Tapi saat di dalam ambulans, anak saya menghembuskan napas terakhir, sudah enggak ketolong lagi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya