Bayi Wafat Usai Diberi Antibiotik, Ini Penjelasan Puskesmas

Suasana duka di rumah bayi Rasqa, Rabu, 18 Mei 2016.
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepala Puskesmas Pasar Rebo, dr Maryati, angkat bicara mengenai kasus dugaan malapraktik yang menyebabkan bayi berumur 5 bulan, Rasqa Alkholifi Pamuji, meninggal dunia usai diberi antibiotik oleh dokter Rumah Sakit tipe D itu.

Kecil Kemungkinan Bayi di Pasar Rebo Wafat Akibat Imunisasi

Menurut Maryati, tidak ada tindakan malapraktik atau perbuatan melanggar prosedur yang dilakukan Dr Bono dalam menangani bayi tersebut.

"Bagaimana pun juga kami sudah lakukan semuanya sesuai dengan prosedur yang ada," ujar Maryati ketika dihubungi VIVA.co.id Kamis, 19 Mei 2016.

Bayi Meninggal Diberi Antibiotik, dr Maryati Lapor IDI

Maryati juga menambahkan, sebenarnya beberapa hari setelah imunisasi, atau pada hari Minggu, 15 Mei 2016, pihak puskesmas telah melakukan observasi memantau demam hari kedua. Dari hasil pantau demam tersebut, pasien kemudian diminta untuk kembali lagi, Senin, 16 Mei 2016.

"Pada hari Minggu, dilakukan observasi vebris hari kedua. Pemeriksaan dokter pada saat itu tenggorokannya (pasien) rada merah. Kemungkinan radang tenggorokan. Kemudian dokter menyarankan agar pada hari senin pasien kembali lagi," kata Maryati.

Keluarga Tolak Bayi Tewas Usai Diberi Antibiotik Diautopsi

Namun, pada hari Senin yang dijadwalkan dokter untuk cek laboratorium, pasien tidak kembali. Pasien baru datang kembali ke Puskesmas Pasar Rebo pada hari Rabu dalam kondisi yang berat.

"Disuruh kembali hari Senin untuk pemeriksaan darah dan sebagainya, tapi (pasien) enggak datang. Baru ke sini (puskesmas) hari Rabu kemarin dengan kondisi yang sudah berat, akhirnya tidak tertolong," katanya.

Bayi bernama Rasqa Alkholifi, meninggal dunia Rabu, 18 Mei 2016. Menurut keterangan ayah korban, Agung Pamudji, (27), peristiwa itu bermula saat anak keduanya itu mengikuti imunisasi DPT tahap tiga, Rabu, 11 Mei 2016, di rumah sakit milik pemerintah itu.

"Habis imunisasi itu panasnya enggak turun-turun. Makanya saya bawa balik lagi ke RS tipe D Pasar Rebo," katanya di rumah duka di Jalan Mawar RT 012/10, Kalisari, Pasar Rebo, Rabu 18 Mei 2016.

Saat dibawa balik ke rumah sakit, seorang dokter langsung melakukan pemeriksaan. Dokter tersebut kemudian memberikan obat antibiotik agar segera diminum Rasqa untuk menurunkan panasnya. Namun yang terjadi setelah itu, justru Rasqa mengalami sesak nafas.

Agung yang khawatir akan kondisi anaknya, kembali membawanya ke RS tipe D Pasar Rebo. Di sana korban disarankan dokter tersebut untuk dirujuk ke RS Harapan Bunda.

"Tapi saat di dalam ambulans, anak saya menghembuskan nafas terakhir, sudah enggak ketolong lagi," ujarnya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya