Redam TBC, Ahok Tukar Rumah Kumuh dengan Apartemen

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • VIVA.co.id / Fajar GM

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menjanjikan hunian layak di sebuah apartemen untuk warga yang bermukim di permukiman kumuh Jakarta. Apartemen itu, didapat dengan cara menukar tanah dengan Pemerintah Provinsi DKI.

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

"Kalau rumahnya jelek di kampung. Jelek ini. Tolong Pak Lurah sampaikan ke penduduk yang rumahnya jelek. Jadi satu kampung ini. Kita enggak bisa beda kampung jadi sempit. Kami akan bangunkan apartemen," kata Ahok kepada warga daerah Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar pada peresmian Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Karang Anyar, Selasa, 24 Mei 2016.

Ahok merencanakan, jika warga memiliki tanah 100 meter persegi, pihaknya akan gantikan menjadi 150 meter persegi dengan disertai sertifikat hak milik untuk warga. "Kita tukeran tanah nih," kata Ahok.

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

"Jadi, satu unit 30 bisa dapat lima unit. Sehingga, bapak ibu bisa tinggal dan nyewain. Ini saya tugasin Pak Lurah dan Pak Camat untuk mulai pemasaran. Bahasa kerennya sosialisasi. Aslinya pemasaran. Kita dagang nih," kata Ahok.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Melalui aparaturnya, rencana ini akan disosialisasikan atau ditawarkan kepada warga. Rumah warga akan diambil sebagai bentuk program pembenahan kawasan kumuh. Kompensasinya warga dibangunkan apartemen.

"Kita tawarkan mau enggak rumah mereka yang ada kita ambil, kita bangunkan. Kita gantikan 1 1/2 kali. Dengan demikian, semua kawasan kumuh bisa kita beresi," katanya.

Tukar hunian kumuh dengan apartemen itu, direncanakan Ahok untuk meredam penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC).

"Sekarang, yang kena TBC itu nomor dua juara di dunia, kita. Juaranya nomor dua  TBC. Bukan olah raga, bukan yang lainnya. Tapi TBC. Dan Jakarta ini kota besar, dunia disumbang TBC dari kita 10%. Satu orang menular 10, maka dunia ini takut. Lama-lama semua kena TBC," katanya.

Menurutnya, penyakit TBC di Jakarta begitu mudah menyebar. Karena sanitasi rumah warga tidak ada udara dan cahaya. Ahok berharap dengan pola membangun seperti itu keadaan dapat membaik.

"Orang rumah panjangnya lima meter, dipotong dua meter buat lebarin jalan. Tinggal apanya coba? Enggak mungkin dibikin kampung deret. Ini gang begitu sempit, begitu padat, kita bikin rumah, depannya masing-masing mengalah satu meter, cuma ada tiga meter, orang rumah lima meter. Gimana coba? Jadi, mau enggak mau, kami pikir ini pola yg baik," ujar Ahok.

Laporan Shintaloka Pradita Sicca dari Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya