Vaksin Palsu Tak Pakai Bahan Berbahaya, Ungkap IDI

Penemuan vaksin yang diduga palsu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI), Soedjatmiko, menilai vaksin palsu yang diberikan pada anak-anak tidaklah berbahaya. Sebab, berdasarkan informasi dari Bareskrim Polri, Kementerian Kesehatan, dan BPOM, hingga kini vaksin palsu tersebut hanya mengandung cairan infus dan antibiotik jenis garamicin.

Polisi Ungkap Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Diduga Menistakan Agama

"Antibiotik jenis garamicin merupakan anti bakteri untuk membunuh kuman. Kalau betul hanya infus dan garamicin, dampak ke tubuh anak tak dapat apa-apa asal pembuatannya steril," kata Soedjatmiko dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu 16 Juli 2016.

Sementara, kalau dalam pembuatan vaksin palsu tidak steril maka kemungkinan dampaknya pada anak bisa terjadi bengkak merah hingga demam. Tapi menurutnya hingga kini belum ada laporan adanya negatif tersebut dari orang tua yang anaknya terpapar vaksin palsu.

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

"Tak akan ada dampak yang berarti. Hanya kekebalan tubuh si anak yang tidak mendapatkan apa-apa sehingga rawan terserang penyakit. Kekebalan yang mestinya kebal malah enggak dapat apa-apa," kata Soedjatmiko.

Ia memahami kegelisahan orang tua yang tak mendapatkan penjelasan mengenai dampak vaksin palsu bagi anaknya. Tapi ia tetap mengimbau agar orang tua tak perlu ketakutan. Ia menganjurkan agar dilakukan vaksinasi ulang.

Polisi Tetapkan TikToker Galih Loss Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penodaan Agama

"Seyogyanya divaksin ulang tapi tentu ada penjadwalannya," kata Soedjatmiko.

(ren)

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Terungkap, Wanita Open BO Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh di Bekasi

Wanita 'Open BO' berinisial R (34) yang ditemukan tewas di Pulau Pari Kepulauan Seribu ternyata bukan dibunuh di sana.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024