LIPI: PDIP Sulit Jadikan Djarot Gubernur dan Ahok Wagub

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpidato saat Halal Bihalal di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Foto: ANTARA/Reno Esnir
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir/kye/16.

VIVA.co.id – Teka-teki siapa calon kuat yang bakal diusung maju menjadi orang nomor satu DKI Jakarta oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menjadi tanda tanya.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Karena hal itu pula, banyak penilaian dari berbagai pihak tentang keputusan PDIP soal para calon kuatnya.

Salah satunya, datang dari Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro. Ia  mengingatkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih berada di Koalisi Kekeluargaan. Itu katanya tanda bahwa PDIP tidak sedang membangun apa pun dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

"Ini yang secara institusi belum tentu Ahok-Djarot dipasangkan. Meskipun bahasa diplomasinya tidak tertutup kemungkinan itu," kata Siti di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 21 Agustus 2016.

Siti juga menilai mustahil jika pasangannya di balik, yakni Ahok menjadi wakil dari politikus PDIP atau Djarot Saiful Hidayat menjadi gubernur. Ia juga melihat Ahok sulit mengikuti mekanisme di PDIP.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

"Dia sudah terlalu enjoy very much being number one di DKI. Jangankan dinomorduakan. Diminta untuk mengikuti mekanisme saja (ngomong) 'saya kan sudah lulus, sudah gubernur'," ujar Siti.

Siti juga mengatakan tidak masuk akal jika PDIP mengatakan diri sebagai partai pemenang pemilu secara nasional dan juga di DKI, jika menerima kadernya jadi nomor dua.

"Kok sekarang (PDIP) enggak percaya diri. Enggak make sense secara politik. Politik itu kekuasaan loh. PDIP kalau menerima nomor dua, itu big question," kata Siti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya