Polisi Minta Petugas MRT Bongkar Gorong-gorong Cilandak

Evakuasi korban kejahatan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id – Warga Cilandak, Jakarta Selatan, gempar atas penemuan mayat di dalam gorong-gorong depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Jalan Fatmawati Raya, Kamis sore, 25 Agustus 2016. Mayat tersebut tersangkut di dalam gorong-gorong yang lebarnya tak lebih dari 2 meter.

Penjual Kopi Temukan Jasad Wanita Tanpa Kepala di Tangerang

Penemuan mayat tersebut bermula saat seorang penjual siomay yang sedang berada di lokasi mencium aroma menyengat. Kemudian penjual itu mencari sumber bau tersebut, dan menduga berasal dari dalam gorong-gorong.

Saat melihat ke dalam gorong-gorong, penjual itu menemukan mayat dan langsung melaporkannya ke kepolisian.

Mayat Wanita Berdaster di Sungai Citanduy Bikin Geger Warga Tasikmalaya

"Saat di lihat ke arah gorong-gorong, terlihat telapak kaki manusia menyembul di gorong-gorong tersebut," kata Kapolsek Cilandak, Komisaris Sujanto kepada VIVA.co.id, Kamis malam, 25 Agustus 2016

Polisi yang mendapatkan informasi langsung memeriksa tempat kejadian perkara. Setelah jelas itu merupakan kaki manusia, polisi langsung mencari cara untuk mengeluarkan mayat perempuan yang diduga sudah berada selama tiga hari di dalam sana.

Serang Geger! Mayat Bayi Perempuan Ditemukan dengan Kondisi Mengenaskan, Kepala Sudah Tak Utuh

"Kita lihat cuma telapak kaki saja, dan berusaha mengeluarkan namun susah karena tertutup beton gorong-gorong," ujarnya.

Petugas berusaha menghancurkan beton gorong-gorong. Namun karena ukuran yang sangat tebal dan tekstur yang kuat, polisi terpaksa meminta bantuan pekerja proyek MRT yang tak jauh dari lokasi kejadian untuk menghancurkan beton.

"Akhirnya pekerja proyek tersebut menggunakan alat berat untuk membongkar dan menghancurkan beton penutup gorong-gorong," jelas Sujanto.

Meski beton gorong-gorong sudah dihancurkan, mayat tak langsung dapat dikeluarkan. Sejak ditemukan sekitar pukul 17.00 WIB, pihak kepolisian membutuhkan waktu lebih dari 2,5 jam untuk mengeluarkan jenazah.

"Kami khawatir jenazah tersangkut atau bagian tubuhnya putus, makanya kita minta bantu pekerja proyek MRT untuk membongkar betonnya, dan meminta bantuan petugas Damkar," ujarnya.

Jenazah yang belum diketahui identitasnya tersebut kini telah dievakuasi ke RS Fatmawati Jakarta Selatan untuk dilakukan identifikasi dan autopsi. Pihaknya juga belum dapat berbicara apakah jenazah merupakan korban pembunuhan atau bukan. "Kita akan identifikasi dulu untuk memberikan kesimpulan," ujarnya.

Lokasi tempat penemuan jenazah tersebut kini ramai oleh warga yang ingin melihat penemuan mayat tersebut. Saat ini petugas juga tengah membentangkan garis polisi di sekitar lokasi agar tidak ada warga yang mendekat.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya