Pemuda Begal Ditembak Mati di Kanal Banjir Timur

Ilustrasi polisi menangkap begal di Jakarta Timur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id – Seorang pemuda, yang diduga pelaku pembegalan, ditembak mati di Kanal Banjir Timur, siang tadi, 26 Agustus 2016. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, menjelang ibadah salat jumat.

Perintah Kapolri: Tembak Mati Begal Pemudik

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA.co.id dari masyarakat, pelaku tersebut berusaha lari dari kejaran aparat dengan menceburkan diri ke kanal, hingga akhirnya tewas ditembak. Peristiwa itu terjadi di dekat pintu air Kanal Banjir Timur di Komplek Cipinang Indah, Jatinegara, Jakarta Timur.

Pemuda yang tewas ini bagian dari suatu komplotan begal yang berjumlah sembilan orang. Sebelum terjadi aksi penembakan, mereka terlibat aksi kejar-kejaran dengan polisi.

Cerita Menegangkan Aipda Dwi Baku Tembak Lawan Dua Begal

"Saya tadi ngeliatnya sudah kejar-kejaran dan pada teriak-teriakan ‘Woi, woi,’" kata seorang warga bernama Oliv di lokasi kejadian.

Saat kejar-kejaran terjadi, Oliv mengatakan para pelaku berpencar. Namun hanya satu yang berusaha berenang menyeberangi kanal.

Begal dan Polisi Baku Tembak di Depok, Satu Tewas

Seorang warga lainnya Ngateno mengatakan, setelah petugas melihat pelaku melarikan diri, petugas kemudian memberikan tembakan peringatan. Namun hal itu tidak diindahkan pelaku. "Enggak lama langsung ada tembakan ke arah pelaku yang sudah menceburkan diri ke kali," ujarnya.

Sementara itu para pelaku lainnya berhasil diamankan aparat kepolisian. Menurut keterangan warga, enam orang pelaku yang berhasil diamankan langsung di bawa. "Tadi dibawa pakai mobil Avanza hitam, satunya lagi enggak tahu soalnya enggak lihat," ujarnya.

Sementara itu, polisi menjelaskan bahwa pelaku yang tewas ditembak bernama Pepen. Kepala Unit Reserse Mobile Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Polisi Iskandar, mengatakan pelaku terpaksa ditembak karena saat berusaha ditangkap dia melawan petugas.

Kata Iskandar, sebelum dikejar petugas sampai ke kanal, sempat terjadi baku tembak antara pelaku dan petugas. Akibatnya polisi terpaksa membalas. Setelah terkena tembakan pelaku lompat ke kanal.

"Iya, sempat tembakan dengan pelaku. Pelaku ditembak karena melawan. Satu pelaku tewas," kata Iskandar saat dihubungi di Jakarta Selatan.

Tak hanya itu, Iskandar mengkonfirmasi bahwa selain Pepen, ada enam pelaku begal yang ditangkap. Secara keseluruhan,ada sembilan orang komplotan ini yang diamankan petugas, termasuk Pepen yang tewas.

"Hari ini ketangkap 6," ujarnya.

Menurut dia, penangkapan terhadap pelaku pencurian dengan pemberatan itu berawal dari laporan korban atas nama DRG. Melvin Sijabat, dengan laporan polisi LP/136/K/VIII/2016/ Sek Pancoran pada 4 Agustus 2016.

Kejadian pencurian yang dialami Melvin itu terjadi di Pengadegan Selatan. Persisnya di depan komplek rumah dinas anggota DPR RI, di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Kerugian yang dialami oleh korban yakni, tas kulit warna coklat berisikan dompet, kartu ATM, SIM A, kunci rumah, kunci Puskesmas, hard disk, dan tiga buah telepon seluler. Kemudian tas kecil berisikan flash disk, uang tunai Rp100 ribu, serta kartu NPWP.

"Kerugian kurang lebih sekitar Rp50 juta," ujarnya.

Sembilan pelaku yang diamankan yakni, Jhoni Ali (54 tahun), Hendra Alias Rudi (25 tahun), Honda alias Hola (26 tahun), Darmawan alias Iwan (36 tahun), Pepen (meninggal dunia), Herudin alias Heru (34 tahun), Junaidi alias Dedi (35 tahun), Joko Supriyanto (35 tahun) dan Aryo Pranoto (30 tahun). Mereka dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

"Saat ini masih kita lakukan pengembangan," tegas Iskandar.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya