Kisah Kejamnya Majikan atas Bocah yang Dia Perbudak di Koja

Luka di tubuh ACW, bekas penyiksaan yang dilakukan Anwar.
Sumber :
  • Danar Dono - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Satu per satu muncul cerita tentang kekejaman seorang pria berinisal MA, warga Koja, Jakarta Utara, terhadap ACW – gadis cilik asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang dijadikan budak di rumahnya. Menurut Kepala Kepolisian Sektor Metro Koja, Kompol Supriyanto, MA pernah membakar boneka kesayangan milik bocah berusia 11 tahun itu hingga sempat menyebabkan rumahnya kebakaran.

Di Rumah Ini Bocah 11 Tahun Diperbudak dan Disiksa Anwar

"Dulunya rumah itu pernah terbakar, makanya sekarang dibangun ulang, kebakaran dulu juga pas korban dan anak pelaku ribut," kata Supriyanto, Kamis 8 September 2016.

Supriyanto menceritakan, peristiwa itu bermula saat ACW sedang bermain boneka sendirian, lalu salah satu anak MA ternyata menginginkannya. Saat itu, ACW tak mau menyerahkan boneka ke anak MA, sehingga mereka saling rebut dan akhirnya bertengkar.

Tetangga Ragu Bocah 11 Tahun Dijadikan PRT di Koja

"Bapaknya (pelaku) lihat. Dia marah lihat korban rebutan boneka dengan anaknnya. Saat emosi, pelaku menyiram bensin ke boneka korban dan kena rumah. Lalu rumahnya sempat terbakar. Korban selamat, karena saat disiram dan dibakar mainannya, dia langsung menangis sambil lari," ujar Supriyanto setelah memeriksa keterangan korban.

Keluarga Miskin

Bocah PRT Disiksa, Komnas PA: Pemerintah Gagal

Saat ditanyai polisi, ACW mengaku berasal dari keluarga miskin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dia mau diajak MA pindah ke Jakarta saat masih berusia delapan tahun, karena kondisi keluarganya di Makassar sangat memprihatinkan.

Sejak kecil, ACW sudah tidak memiliki ayah lagi alias yatim. Ayahnya meninggal dunia ketika ia berusia lima tahun. Sementara ibunya hanya mengais rezeki dari mengumpulkan botol bekas.

MA merupakan tetangga orang tua ACW. Saat itu, ACW diajak MA ke Jakarta dengan iming-iming akan disekolahkan, agar nantinya bisa membantu ibu.

"Saya tinggal di Makassar. Waktu umur 8 tahun, tetangga saya mengajak saya ke Jakarta untuk kerja dan disekolahkan di Jakarta," ujar ACW, seperti yang dimuat dalam laporan di Polsek Metro Koja.

Setiba di Jakarta, ternyata MA tak pernah mendaftarkan ACW ke sekolah. ACW malah diperbudak dengan disuruh menjadi pembantu rumah tangga dan membuat minuman oplosan.

Meski sudah tiga tahun bekerja di rumah MA sebagai pembantu rumah tangga, ACW tak pernah diberi satu rupiah pun, kecuali makanan pokok yang sehari-hari dimakan.

"Saya sedang jemur pakaian lalu saya dipukuli selang karena dituduh curi uang. Ditendang dan diinjak pelipis saya pakai sepatu hijau. Saya pamitan ibu angkat untuk cari pertolongan," kata ACW dalam keterangannya.

Belum puas menyiksa sedemikian rupa, MA kemudian mengambil pisau pencukur jenggot dan memangkas rambut gadis cilik itu hingga gundul. "Rambut kepala saya dibotakin dengan kerokan jenggot," ujar ACW.

Karena tak tahan dengan penderitaan itu, ACW pun melarikan diri dari rumah MA dengan cara memanjat pagar rumah itu. ACW berhasil kabur, dan beruntung ada petugas keamanan setempat yang menyelamatkannya dan membawa dia ke kantor polisi.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya