12 Tahun Juni Menyamar Jadi Polisi, Aslinya Cleaning Service

Ilustrasi seragam polisi gadungan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Sungguh tak disangka, Juni Ferry, pria yang selama 12 tahun mengenakan atribut kepolisian lengkap, ternyata seorang polisi gadungan. Kedok pria berusia 49 tahun, warga Jalan Matraman, Jakarta Timur itu, baru terungkap setelah terlibat keributan dengan warga.

5 Fakta Brimob Gadungan di Makassar, Bohongi Istri hingga Ikut Operasi Bareng Polisi Asli

Awalnya tak ada yang mengira, Juni adalah polisi gadungan, karena selama ini, dia selalu memakai seragam polisi dengan pangkat Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu), tak hanya itu, Juni juga melengkapi diri dengan alat komunikasi HT serta sepucuk senjata api mainan.

Tapi, akhirnya baru diketahui, Juni adalah seorang petugas kebersihan alias cleaning service di sebuah klinik kesehatan di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur.

Usai Lakukan Pemerasan, Seorang Pria Mengaku-ngaku Polisi Ditangkap

Kepala Polsek Metro Matraman Kompol Suyoto mengatakan, Juni ditangkap saat pulang dari tempat kerjanya di Klinik Pratama Samadi, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Kejadiannya itu Sabtu kemarin (10 September), sekitar jam setengah empat sore, dia cekcok dengan warga," kata Suyoto, Selasa 13 September 2016

Viral Wanita Pakai Seragam Bhayangkari, Ternyata Gadungan

Menurutnya, Juni yang kala itu menggunakan pakaian dinas Polri lengkap mengendarai sepeda motor memasuki Gang Dadap, Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur. Di depan gang, pelaku melontarkan kata dengan nada keras dan menyuruh orang-orang yang sedang berada di pinggir gang untuk menyingkir.

"Ada salah seorang warga yang enggak terima. Terus terjadi adu mulut," kata Suyoto.

Suyoto menuturkan, dari cekcok itu, beberapa warga mulai terpancing dan berusaha memukuli pelaku yang masuk ke dalam rumah kontrakannya. Mendapat laporan itu, petugas langsung mendatangi lokasi untuk mengecek peristiwa tersebut. "Awalnya kami mendapat laporan ada polisi yang mau dipukuli warga," katanya.

Karena menduga Juni merupakan anggota kepolisian, ia pun dikirim ke Polres Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan. "Dari pemeriksaan itu, diketahui pelaku bukan anggota Polri. Selama ini dia hanya menyamar," katanya

Dari temuan itu, petugas pun langsung melakukan pengecekan di rumah pelaku. Dari dalam kontrakannya, petugas menemukan berbagai atribut yang dibeli di Pasar Senen. "Kami menemukan seragam polisi lengkap, pistol korek dan sarungnya, rompi polisi, kartu nama dan satu bingkai foto editan pengangkatan pangkat pelaku," ujarnya

Dari pengakuannya, Juni memakai seragam kepolisian setiap pergi dan pulang kerja dengan tujuan agar warga di sekitar tempat tinggalnya tahu jika Juni merupakan anggota kepolisian. Namun sejauh ini tidak ditemukan perbuatan yang merugikan orang lain yang diperbuat pelaku dengan atribut tersebut.

"Pengakuannya, jadi polisi sudah jadi cita-cita pelaku, tapi enggak tercapai. Pakai seragam itu niatnya cuma ingin warga di sekitar rumah tahu kalau dirinya polisi," katanya

Selain itu, lanjut Suyoto, berdasarkan keterangan Juni, tak ada niat dari dirinya untuk melakukan tindak kejahatan. Karena aksi yang dilakukannya hanya ingin terlihat gagah dan berwibawa di mata tetangga. "Cuma untuk gagah-gagahan saja," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya