Polri Selidiki Pengibaran Bendera Merah 'JKT Desa China'

Bendera SARA di Kepulauan Seribu
Sumber :
  • VIVA.co.id / Danar Dono

VIVA.co.id – Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian, menyebut pihaknya tengah menyelidiki adanya pengibaran bendera merah bertuliskan "JKT Desa China" yang sempat berkibar di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, kemarin.

Pembunuh Wanita Open BO di Pulau Pari Ditahan, Ternyata Pelanggan Korban

Tito menyebut pihak yang melakukan penyelidikan itu adalah Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya.

"Itu lagi diselidiki oleh Polda Metro Jaya, apa motifnya, atau hanya sekadar iseng-iseng aja," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, 13 September 2016.

Penampakan Pembunuh Wanita Open BO di Pulau Pari

Tito menyebut belum ada kesimpulan apakah pengibaran bendera itu bermuatan SARA atau tidak. Menurut dia, motif atas pengibaran bendera itu masih dalam penyelidikan.

Dia hanya memastikan bahwa bendera yang sempat berkibar di Pulau Pari itu bukan bendera negara China. "Itu juga bukan bendera China, hanya merah ya," ujar dia.

Mayat Wanita 'Open BO' Ditemukan di Pulau Pari, Polisi Teliti Penyebabnya Lewat Cara Ini

Sebelumnya, Warga di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, digegerkan adanya bendera dengan latar belakang merah, bergambar lima orang yang sedang melingkar warna kuning, serta bertuliskan 'JKT Desa China' berkibar di bibir pulau tersebut, Senin sore 12 September 2016. Penemuan ini dibenarkan oleh Kapolres Kepulauan Seribu, Ajun Komisaris Besar John Weynart Hutagalung.

Warga yang melihat itu sempat melaporkan ke Pospol Pulau Pari terdekat. Mengetahui adanya keberadaan bendera tersebut, polisi langsung mencopotnya. Diduga bendera tersebut sengaja dipasang oleh beberapa turis asal Negeri Tirai Bambu.

"Langsung kami copot benderanya karena ada unsur SARA-nya. Makanya apalagi karena dekat-dekat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)," kata John.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya