Eks Pejabat Depok Anggap Sepele soal Hajatan di Sekolah

Tenda untuk hajatan pernikahan putri mantan pejabat Dinas Pendidikan Kota Depok yang memanfaatkan area SDN Baru 5 Depok pada Jumat-Sabtu, 16-17 September 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Sukarjo, mantan Kepala Unit Pelayanan Teknis TK–SD Kecamatan Pancoran Mas pada Dinas Pendidikan Kota Depok, akhirnya memberikan penjelasan tentang pesta pernikahan yang digelarnya di area SDN Baru 5 Depok pada Jumat-Sabtu, 16-17 September 2016.

Mainkan Akad Nikah Buat Konten, Marshanda Dihujat Netizen: Acara Sakral Buat Mainan Kacau!

Sukarjo menilai, hal yang dilakukannya tak merugikan orang lain. Kalau pun ada, katanya, itu adalah ulah segelintir pihak yang memang mencari-cari kesalahannya.     

Dia menjelaskan, akad nikah digelar setelah pukul sembilan pada Jumat, 16 September 2016. Sementara kegiatan belajar dan mengajar selesai pukul sembilan. Sedangkan resepsi pernikahan digelar pada Sabtu. Sedangkan Sabtu tidak ada kegiatan belajar dan mengajar tetapi hanya ekskul Pramuka. Lagi pula kegiatan Pramuka itu di luar dan jauh dari hajatan pernikahan.

Massa PKS Hari Ini Gerudug KPU Depok Tuntut Usut Dugaan Penggelembungan Suara Caleg DPR RI

“Saya menanggapi berita itu biarin ajalah. Orang kalau enggak senang, kan, begitu. Orang kalau enggak seneng, apa saja salah. Kalau saya, ya, nggangepnya sepele saja,” katanya pada VIVA.co.id pada Senin, 19 September 2016.

Sukarjo pun membandingkan acaranya dengan acara yang berlangsung di tempat umum hingga menutup jalan. Hajatan semacam itu tak pernah sampai disoal hingga sedemikian rupa dan dipublikasikan di media massa.

Viral Pengantar Jenazah Lewat Depan Pelaminan saat Sedang Resepsi

“Padahal, kan, saya enggak ganggu orang. Coba sebut siapa yang saya ganggu,” ujarnya menanggapi berita yang membuat heboh dunia pendidikan di Kota Depok itu.  

Sukarjo berpendapat, kalau pun ada orang tua yang merasa terganggu, itu hanya omong kosong. “Intinya, jauh sebelum acara dimulai, saya sudah komunikasi ke sekolah,” ujarnya.

Dia pun mengungkapkan alasannya menggelar acara pernikahan putrinya itu di lingkungan sekolah karena rumahnya berada di belakang SDN Baru 5 Depok. Jaraknya bahkan cukup dekat, yakni lima meter dari gedung sekolah itu.

“Dan perlu ditegaskan, saya tidak menggunakan kelas, saya gunakan lapangan. Ada kalimat yang beredar acara itu memakai ruang guru. Itu bukan ruang guru, itu ruang tambahan yang biasa digunakan para dosen UT pada hari libur. Itu, kan, belum dipakai,” katanya.

Sukarjo membantah kabar yang menyebut bahwa dia mengeluarkan uang untuk menyewa lahan sekolah. “Saya tidak sewa. Saya ikut bersihin dan jaga sekolahan.”  

Rangkaian acara pernikahan Sukarjo yang memanfaatkan area SDN Baru 5 Depok pada Jumat dan Sabtu pekan lalu itu dikeluhkan sejumlah orang tua siswa. Mereka menilai hajatan itu mengganggu konsentrasi para siswa hingga akhirnya dipulangkan lebih awal. Mereka pun menyayangkan sikap Sukarjo yang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai tempat pesta pernikahan anaknya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya