Kubu Ahok: Ganteng Tak Cukup Jadi Jualan di Pilkada
- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA.co.id – Miryam S. Haryani, juru bicara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, mengemukakan DKI membutuhkan pemimpin pendobrak bukan hanya mengandalkan ketampanan wajah. DKI butuh visi dan prestasi, kata Miryam.
"Dengan kondisi masyarakat DKI yang cerdas dan terdidik, saya yakin ganteng saja tidak akan cukup untuk jadi bahan jualan di pilkada (pemilihan kepala daerah)," ujarnya di Jakarta, Senin, 3 Oktober 2016.
Menurut Miryam, sosialisasi yang dilakukan para pesaing Ahok-Djarot merupakan kegiatan wajar guna mendekatkan diri dan lebih dikenal oleh publik di DKI. Apalagi, kehadirannya terkesan dadakan sehingga butuh tenaga ekstra untuk bisa menyaingi petahana.
"Berbagai cara pun coba dilakukan oleh setiap kandidat untuk meraih simpati, salah satunya adalah dengan mengandalkan ketampanan dan mulai diviralkan di mana-mana," ujarnya.
Namun, menurut dia, Pilkada DKI 2017 bukan ajang kontes fisik melainkan lebih ke persoalan gagasan dan prestasi, sehingga urusan fisik hanya bagian pelengkap. "Mungkin saja sosialisasinya dengan cara-cara menonjolkan fisik begitu karena memang mereka mengakui bahwa sebenarnya kandidat yang diusung belum mempunyai prestasi apa-apa sebelumnya, sehingga begitulah strategi yang dilakukan," kata Miryam.
Miryam yakin, masyarakat DKI bisa menilai kandidat yang sudah berprestasi atau belum. "Ini kami kembalikan lagi kepada pemilih, mau berjudi dengan memilih calon yang ganteng tapi belum pengalaman atau memilih yang sudah jelas prestasi dan kinerja sebelumnya," katanya.