Cerita Saksi Mata Kasus Istri Polisi Bunuh dan Mutilasi Bayi

Suasana di lokasi mutilasi bayi di Cengkareng, Jakarta Barat.
Sumber :
  • Raudhatul Zannah - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Mutmainah telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan disertai mutilasi terhadap bayinya yang masih berusia satu tahun, di rumah kontrakannya di Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Wanita Umur 80 Tahun Dimutilasi, Diduga oleh Anak Kandung

Pembunuhan ini cukup menggegerkan, karena selama ini, istri anggota provos Polda Metro Jaya itu, dikenal sebagai sosok pendiam.

Banyak cerita bermunculan setelah Aipda Denny Siregar, suami Mutmainah, menemukan jasad putra bungsunya terbujur kaku di kasur dalam kondisi bersimbah darah.

Gadis 16 Tahun Dimutilasi Setelah Meminta Gaji ke Atasannya

Rohayati, salah satu warga yang menjadi saksi mata atas temuan jasad bayi bernama Arjuna itu menuturkan, dia sempat melihat detik-detik Denny masuk ke dalam rumah dan menghampiri istrinya yang tengah duduk di samping jasad putranya.

Menurut Rohayati, saat akan mendekat ke jasad anaknya, Denny sempat ditegur oleh Mutmainah, dengan berbisik, pelaku mengatakan pada Denny bahwa putra mereka sedang tidur.

Anak Gorok Leher Ibu Kandung hingga Putus

"'Sssst (dengan isyarat jari telunjuk menempel di bibirnya) anakmu lagi tidur'," kata Rohayati menirukan perkataan Mutmainah saat itu kepada Denny, Senin 3 Oktober 2016.

Namun, perkataan itu tak dipercaya Denny, karena dari luar kamar saja, saat pintu rumah didobrak, putranya sudah terlihat tak bernyawa dengan darah segar membasahi kasur.

Ketika Mutmainah diamankan petugas kepolisian, ia sempat menolak dan berkata ingin mandi dan beribadah dahulu. "Sebelum dibawa ke Polsek, Dia (Mutmainah) sempat bilang lagi, 'nanti dulu saya mau salat, saya mau mandi'," kata Rohayati.

Rohayati menceritakan, ketika masuk ke rumah, usai melihat jasad putranya, Denny langsung berlari mengevakuasi anak pertamanya ke rumah sakit. Hal itu dilakukan Denny karena di telinga putrinya itu terlihat darah.

"Dia (Denny) lari-lari panikn. Akhirnya saya ngikuti sampai ke kontrakan," kata Rohayati.

Pembunuhan itu terungkap Minggu malam, 2 Oktober 2016. Dari data yang dihimpun, diduga Mutmainah tega menghabisi nyawa anaknya karena kesal, sudah dua hari Denny tak pulang dari berdinas di Polda Metro Jaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya