- VIVA.co.id/Nuvola Gloria
VIVA.co.id – Tak sedikit pejabat yang menggunakan politik uang untuk melancarkan segala urusannya. Namun, hal ini tak berlaku bagi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Sandi baru saja mengumumkan transparansi dana sebesar Rp29,3 miliar selama 12 bulan belakangan ini, yang ia kucurkan untuk sosialisasi Pilkada DKI Jakarta. Untuk itu, dia punya cara jitu mencegah politik uang.
"Libatkan partisipasi publik. Kita juga harus mendorong anak muda untuk mengawal demokrasi," katanya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis 13 Oktober 2016.
Pengusaha berusia 47 tahun ini melihat, anak muda saat ini melek teknologi. "Melalui teknologi digital, seperti kawal pemilu, kita libatkan. Sehingga, praktik politik uang bisa kita hindari," ujarnya.
Lantas, bagaimana persiapan dananya untuk kampanye mendatang?
"Haha, celengannya bocor semua. Nanti, kita lihat deh. Saya juga bicara sama Mas Anies (Anies Rasyid Baswedan, calon Gubernur DKI Jakarta). Kami mau kampanye yang lebih efisien dan efektif. Tentunya, mengedepankan prinsip good governance," ungkapnya.?
Sekedar informasi, dana yang dikucurkan Sandi digunakan di lebih dari 500 titik yang ada di 267 kelurahan dan 44 kecamatan.
Rinciannya, Rp1,9 miliar untuk teritori, jaringan, dan logistik. Rp25,6 miliar untuk media, observasi, sosial, dan akseptabilitas, serta Rp1,8 miliar untuk advokasi, hukum, dan data. (asp)
