- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menuduh aksi unjuk rasa besar-besaran yang rencananya diselenggarakan hari ini bertujuan agar dia batal mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, lawan politiknya diduga sengaja mengadakan aksi untuk menekan pihak Kepolisian agar memproses sejumlah laporan, terkait pernyataannya tentang ayat 51 Surat Al-Maidah. "Intinya mereka kan cuma mau nyeret aku ke penjara," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 14 Oktober 2016.
Jika menjadi tersangka, kata Ahok, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI akan membatalkan keikutsertaannya di Pilkada. Dengan demikian, lawan politiknya tidak perlu bersaing dengannya untuk memperebutkan kursi gubernur DKI. "Tujuannya (aksi unjuk rasa) cuma satu. Gimana Ahok bisa masuk penjara dan enggak ikut Pilkada," ujarnya menuding.
Sebagai informasi, aksi unjuk rasa rencananya dimulai pada pukul 13.00 WIB. Sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas), di antaranya Front Pembela Islam (FPI) direncanakan turut dalam aksi. Jumlah peserta aksi direncanakan mencapai ribuan orang.
Sebelumnya, beberapa kalangan melaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok ke polisi. Ahok sendiri telah meminta maaf terkait pernyataannya soal Surat Al Maidah tersebut. "Saya sampaikan kepada semua umat Islam atau yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Senin, 10 Oktober 2016.
(mus)