Didukung Djan Faridz, Ahok Incar Suara Massa PPP

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, melihat kemungkinan suara massa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta bisa ia raih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Djan Faridz Temui Jokowi di Istana Negara, Bahas Apa?

Hal itu dikarenakan, kubu Djan Faridz dari partai yang terbagi dua sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 itu mendukungnya.

Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, kubu Djan Faridz adalah kubu yang memiliki wewenang atas kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Wantimpres Djan Faridz Fokus pada Pembangunan Rumah Layak Huni untuk Rakyat

Dengan demikian, Ahok berpandangan, kubu Djan Faridz adalah kubu PPP yang lebih memiliki dominasi di Jakarta.

"Yang pasti, kantornya kan dikuasai Djan Faridz. Simbol kantornya ya," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat 14 Oktober 2016.

Plt Ketua Umum PPP Tak Ragukan Kapasitas Djan Faridz sebagai Anggota Wantimpres

Ahok memastikan, dukungan Djan Faridz kepadanya tidak akan membatalkan pencalonan pasangan Agus-Sylvi.

PPP adalah partai politik yang bersama tiga parpol lain, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mendaftarkan Agus-Sylvi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI.

Mereka berkoalisi karena di DPRD DKI secara keseluruhan memiliki 28 kursi. Jumlah itu melampaui ambang batas parlemen Jakarta sebanyak 22 kursi.

Namun, jika PPP menarik dukungannya, gabungan empat parpol yang sempat disebut Poros Cikeas itu akan kehilangan 10 kursi PPP. Gabungan parpol pengusung Agus-Sylvi menjadi hanya memiliki 18 kursi.

Meski demikian, menurut Ahok, kubu PPP yang diakui pemerintah adalah kubu Romahurmuziy. Hal itu membuat dukungan kubu Djan Faridz kepadanya menjadi bersifat non-formal.

"Suratnya (pengakuan pemerintah) di Pak Romy, pengakuan dari Kemenkumham," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya