- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Cucu salah satu pendiri Nahdatul Ulama (NU), KH Ghozi Wahid Wahab, menilai demonstrasi ribuan orang yang digalang Front Pembela Islam (FPI) dan organisasi masyarakat (ormas) lainnya, terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tidak mencerminkan Islam sesungguhnya.
"Demonya bawa-bawa nama agama, akidah, giliran azan Ashar di Istiqlal berkumandang, ada yang salat? Merokok-rokok doang, kalau memang lagi aksi atas nama akidah Islam, lalu azan berkumandang, dihentikan aksinya, salat di tempat, itu baru diacungi jempol," ujar KH Ghozi, Senin, 17 Oktober 2016.
Menurut KH Ghozi, demo besar-besaran itu sangat berlebihan untuk menyikapi perbuatan seseorang yang telah meminta maaf. Karena, Islam ditegakkan tanpa kegaduhan. "Tegakkan Islam tanpa kegaduhan," katanya.
KH Ghozi mengatakan, seharusnya pihak-pihak yang terlibat dalam demo lalu, tidak memperpanjang masalah itu. Karena Ahok sudah meminta maaf, atas apa yang telah dilakukannya.
"Memaafkan saja, enggak usah memilih. Selesai. Orang kalau minta maaf nabi perintahkan memaafkan. MUI cukuplah bikin pernyataan permintaan maaf diterima, selesai, itu lebih baik," ujarnya di Cikini, Jakarta Pusat.
KH Ghozi juga meminta MUI, untuk meninjau kembali masalah yang terjadi pada Ahok. "Tolong MUI tinjau lagi masalah Ahok, minimal kasih fatwa pemberian maaf terkait minta maafnya dia sudah diterima, jangan hanya buat fatwa yang malah membuat gap (celah) menjadi lebar," ujar KH Ghozi.