Jawaban Polisi Soal Ruang Tahanan Jessica yang Penuh Tikus

Jessica Kumala Wongso
Sumber :
  • Antara/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Pledoi Jessica Kumala Wongso menjadi polemik. Sebab, dalam pledoinya Jessica menyebut ruang tahanan Polda Metro Jaya yang sempat ditempatinya pengap, panas dan banyak tikus. Namun juga beredar kabar jika Jessica justru mendapat ruangan istimewa.

Otto Hasibuan Bakal Daftarkan PK Jessica Wongso Tahun Depan

Menjawab polemik yang ada, Direktur Tahanan dan Penitipan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya AKBP Barnabas memberikan klarifikasi. Pertama soal curahan hati Jessica dalam pledoinya terkait kondisi ruang tahanan yang tidak manusiawi.

Barnabas menilai, pernyataan alumnus Billy Blue College, Australia itu terlalu berlebihan karena tidak sesuai dengan fakta.

Otto Hasibuan Bakal Lapor Bareskrim soal Dugaan CCTV Kasus Jessica Wongso Dihilangkan

"Pernyataan Jessica itu hiperbolis, terlalu berlebihan. Dia kami perlakukan sangat manusiawi. Jadi itu bukan lah sel tikus, tidak seburuk yang digambarkan Jessica. Katanya banyak tikus, tak ada itu. Tahanannya bersih kok, ada exhaust-nya malah," kata Barnabas, di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 18 Oktober 2016

Memang, selama ditahan di ruang tahanan Polda Metro Jaya, Jessica tidak digabung dengan tahanan lain karena permintaannya sendiri. Akhirnya Jessica ditempatkan terpisah di ruangan tahanan berukuran 3x3 meter. "Ada kamar mandinya sendiri," kata Barnabas.

Terpopuler: Kasus Jessica Wongso Bisa Heboh Lagi, Kata Gus Miftah Soal Perang Palestina dan Israel

Bahkan, Jessica juga diberikan keleluasaan untuk memesan makanan dari luar. "Ibunya itu kan sering besuk, suka bawa makanan buat dia dan suka disuapin sama ibunya kalau makan siang. Pengacaranya juga hampir setiap hari datang, suka bawa makanan juga," katanya menambahkan.

Barnabas juga menanggapi tudingan soal ruangan mewah yang diterima Jessica. Hal ini dipicu dari foto yang dipamerkan Jaksa Penuntut Umum dalam persidangan. Menurut Barnabas, ruangan yang kini menjadi bahan berbincangan itu adalah ruang konseling atau ruang penyuluhan psikologi.

"Itu bukan ruang tahanan Jessica, tapi ruangan psikologi untuk para tahanan. Ruangan itu ada dalam satu area tahanan. Selain untuk konsultasi psikologi, ruangan itu juga untuk kebaktian tahanan Nasrani setiap Rabu. Ruangannya tidak terlalu besar sekitar 5x10 meter karena tahanan yang beragama Nasrani tidak terlalu banyak," ujarnya menjelaskan.

Menurut Barnabas, ruangan itu adalah fasilitas untuk seluruh tahanan. Tapi memang, Jessica lebih sering menggunakan ruangan itu dibanding tahanan lainnya. Ditemani seorang polwan, biasanya Jessica sebelum tidur di ruang tahanannya, dia menyempatkan diri membaca buku hingga larut malam di ruang psikologi atau konseling itu.

"Polwan di situ selain untuk mengamankan yang bersangkutan, seperti kemungkinan dia dibully tahanan lain atau bunuh diri, juga untuk menemani biar yang bersangkutan ada teman untuk mengobrol dan tidak stress. Karena kami melihat kondisinya lebih banyak diam," katanya.

Kata Barnabas, selepas maghrib-isya Jessica menggunakan ruangan tersebut hingga akan tidur. "Kalau sudah mengantuk, dia kembali ke ruang tahanan. Tidurnya larut malam dan bangunnya sekitar pukul 09.00-10.00 WIB. Jadi tidak ada Jessica mendapatkan sel mewah dan memang tidak ada sel mewah.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya