Ahok Tak Izinkan Istrinya Kampanye di Majelis Taklim
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tak akan menyuruh istrinya, Veronica Tan, bersosialisasi untuk mengkampanyekan pasangan Ahok - Djarot di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, dengan mengunjungi majelis-majelis taklim (kelompok pengajian di masjid).
Sama dengan dirinya, Vero, Ketua I Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DKI, adalah penganut Kristen Protestan. Kedatangan Vero ke tempat ibadah Muslim dikhawatirkan dijadikan peluang oleh lawan politik untuk menyerang Ahok - Djarot dengan isu menyangkut Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan (SARA).
Ahok, sapaan akrab Basuki, baru saja diterpa tuduhan penistaan agama terkait pernyataannya tentang ayat 51 Surat Al Maidah saat berdialog dengan warga Kepulauan Seribu pada Selasa, 27 September 2016.
"Masa istri saya sosialisasi ke majelis taklim. Mau ribut lagi?" ujar Ahok di Balai Kota DKI, Selasa, 25 Oktober 2016.
Sebagai informasi, metode sosialisasi, digunakan istri Djarot Saiful Hidayat, Happy Farida, menjelang Pilkada. Happy, yang juga Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) DKI, mengunjungi Panti Asuhan Yayasan Nurul Hikmah dan majelis taklim di kawasan Makasar, Jakarta Timur, Rabu, 12 Oktober 2016.
Ahok mengatakan, selain tak mungkin mengunjungi majelis taklim seperti Happy, Vero, adalah juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI. Dengan demikian, menurut Ahok, dengan segala tanggung jawabnya, ia tidak akan melibatkan istrinya dalam kegiatan kampanye Pilkada.
"Istri saya ya kerja urus Dekranasda. Enggak ikut jadi jurkam (juru kampanye) lah. Ngapain?"
(mus)