- Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menegaskan sumpah pemuda sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Para pemuda yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia (pada saat itu Hindia Belanda) berkumpul di Jakarta pada 28 Oktober 1928.
Mereka berikrar, meski terdiri dari beragam suku, bahasa dan latar belakang, bangsa Indonesia, pada hakikatnya adalah satu bangsa. Pemikiran itu dituangkan dalam sumpah pemuda.
"Kita sudah bersumpah untuk bersatu dalam kemajemukan," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, melalui akun Twitter-nya, @basuki_btp, Jumat, 28 Oktober 2016.
Menurut Ahok, adanya sumpah harus dipandang sebagai perekat bangsa Indonesia hingga kini. Hal itu akan membuat upaya memecah belah bangsa, misalnya dengan menghembuskan isu negatif terkait Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan (SARA) tak akan berhasil. Itulah makna Sumpah Pemuda bagi Ahok.
"Upaya memecah-belah bangsa tidak akan pernah kita biarkan. Selamat Hari Sumpah Pemuda," ujar Ahok.
Ucapan, kicaukan beserta sebuah video. Video yang durasinya 35 detik menampilkan para artis, antara lain Arie Kriting, Ernest Prakasa, personil Project Pop, dan Denny 'cagur' Wahyudi. Mereka, juga menegaskan Sumpah Pemuda sebagai pemersatu bangsa. Semangat Sumpah Pemuda kemudian dituangkan dalam slogan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.
"Kita dilahirkan dalam perbedaan dan keberagaman. Berbeda suku, agama, sampai kaya atau miskin. Tapi seharusnya itu tidak membatasi kita untuk bisa menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Kita masih bisa menjalin persahabatan dengan siapa pun. Kita bisa mencari ilmu seluas-luasnya, menggapai cita-cita setinggi-tingginya, hingga memberikan yang terbaik buat negeri ini," ujar para artis, saling bersahutan.
Ahok, menutup video dengan kembali menegaskan Sumpah Pemuda adalah sumpah Bangsa Indonesia untuk menjadi satu.
"Bangsa ini juga dibangun dengan keberagaman, tapi kita sudah bersumpah untuk menjadi satu. Selamat hari Sumpah Pemuda," ujar Ahok.
(ren)
