- VIVA/Irwandi
VIVA.co.id – Sejumlah orang yang mengatasnamakan forum warga Lenteng Agung, Jagakarsa, melakukan aksi demo saat calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, usai melakukan blusukan di Jalan Gardu, Kelurahan Serengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin 31 Oktober 2016.
Demo sejumlah orang yang meminta Ahok untuk segera diproses hukum itu berpapasan saat Ahok hendak berjalan kaki menuju ke mobilnya yang terparkir di KFC Lenteng Agung, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Ahok yang berjalan berpas-pasan saat sejumlah orang itu mulai demo, langsung berjalan dari Jalan Gardu, menuju ke KFC Lenteng Agung.
Syuhada Al Aqso, Orator dalam aksi itu mengklaim sebagai warga Jagakarsa dia menolak kehadiran Ahok di Jagakarsa.
"Intinya warga Jagakarsa itu menolak kampungnya di injak oleh penista Al-Quran, pelaku belaspemi, penista Al-Quran dan warga Jagakarsa menolak kehadiran Ahok di kampungnya," ujar Syuhada di pertigaan Jalan Lenteng Agung menuju Jalan Gardu, Serengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin 31 Oktober 2016.
Dia menuturkan, kegiatan Ahok yang dilakukan hari ini di wilayah Jagakarsa, merupakan settingan dan sudah dikondisikan. "Tidak atas persetujuan masyarakat Jagakarsa. Perlu dicatat, penista agama harus dan wajib dipenjarakan," tegasnya.
Dia menyampaikan, sikap yang dia klaim sebagai sikap warga Jagakarsa, itu juga sudah disampaikan kepada Polsek Jagakarsa, pada Kamis kemarin.
Dia juga meminta Kapolri Jendral Tito Karnavian untuk tidak takut dalam memproses Ahok.
"Karena warga Jagakarsa sudah menyampaikan tuntutan ke Polres, Polsek Jagakarsa, Kamis kemarin. Dan Kapolri jangan takut, kalau mau Indonesia aman tangkap Ahok. Kalau mau Indonesia rusuh, berarti Kapolri tanggung jawab karena tidak menangkap ahok, gitu aja," ucapnya.
(ren)
